TNews, SULUT – Dari 90 kota pantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) nasional, sebanyak 88 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Jayapura sebesar 1,91 persen dan terendah di Kota Pekanbaru sebesar 0,07 persen.
Kota Dumai mengalami deflasi tertinggi sebesar 0,13 persen, sementara Kota Bukittinggi mengalami deflasi terendah sebesar 0,04 persen.
Data tersebut dirilis Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara (BPS Sulut) pada Senin (3/1/2022) lewat saluran YouTube.
“Kota Manado menempati urutan ke-6 inflasi di Pulau Sulawesi dan urutan ke-23 secara nasional,” ujar Asim Saputra, Kepala BPS Sulut.
Bulan Desember 2021 Kota Manado mengalami Inflasi sebesar 0,95 persen karena adanya peningkatan IHK dari 107,54 pada November 2021 menjadi 108,56 pada Desember 2021.
Dari sebelas kelompok pengeluaran di Kota Manado, tiga kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,90 persen, kelompok transportasi sebesar 0,92 persen dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,07 persen.
Tiga kelompok yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,67 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,05 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,01 persen.
Kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan yaitu kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga, kelompok kesehatan, kelompok pendidikan dan kelompok penyediaan makanan/minuman dan restoran.
Kota Manado, pada Desember 2021 mengalami inflasi secara tahun kalender sebesar 2,65 persen dan inflasi “year on year” sebesar 2,65 persen.
Penyumbang Inflasi terbesar di Kota Manado pada bulan Desember 2021 yaitu cabe rawit, minyak goreng, angkutan udara, ikan cakalang sisik, telur ayam ras, cabe merah, bawang merah, daging babi, pisang dan minuman ringan.
Sedangkan penyumbang deflasi terbesar adalah ikan selar/ikan tude sebesar 0,0820 persen.
“Kalau kita lihat, cermati, komoditas yang menyumbang inflasi, seperti tahun tahun sebelumnya, pada bulan Desember, banyak konsumsi untuk cabe rawit, minyak goreng dan transportasi udara,” kata Asim.
Sumber : beritamanado