TNews, KESEHATAN – Kerusakan paru-paru oleh COVID-19 dapat bertahan lama, bahkan setelah pasien dinyatakan sembuh. Fenomena ini disebut sebagai long Covid atau post Covid syndrome dan dapat terjadi meski mungkin saat terinfeksi pasien hanya mengalami gejala ringan.
Para peneliti di Oxford University melihat bagaimana kondisi paru-paru pasien dengan long COVID dibandingkan orang sehat. Hal ini dilakukan dengan memeriksa hasil pencitraan magnetic resonance imaging (MRI) paru-paru relawan yang menghisap gas xenon.
Gas xenon bersifat mirip seperti oksigen dan terlihat dalam MRI. Dengan cara ini peneliti bisa mengetahui bagaimana gas bergerak dari paru-paru ke aliran darah.
Hasilnya tampak paru-paru orang yang sehat bisa lebih efektif memindahkan gas ke aliran darah. Ini bisa jadi penjelasan mengapa orang yang sembuh dari COVID-19 bisa mengalami masalah napas lebih pendek.
“Ini adalah riset penting dan saya harap kita bisa menemukan lebih banyak hal,” kata spesialis paru-paru sekaligus pemimpin studi dr Emily Fraser.
“Yang paling penting adalah agar orang-orang tahu strategi rehabilitas dan latihan pernapasan dapat sangat membantu… Saat kita melihat orang-orang di klinik yang mengeluh napas pendek, bisa ada kemajuan,” lanjutnya seperti dikutip dari BBC, Senin (31/1/2022).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sempat mengingatkan agar orang-orang jangan menganggap sepele infeksi COVID-19 Omicron. Meski gejala Omicron cenderung ringan, tetap ada kemungkinan bisa terjadi perburukan hingga long Covid.
Sumber : detikHealth.com