Bikin Mr P Menyusut? Kenali Efek Omicron Pada Pria!

0
198

TNews, KESEHATAN – Sejumlah pakar mengklaim COVID-19 varian Omicron dapat memicu gejala ringan dibandingkan varian lainnya, seperti Delta. Tak hanya berupa batuk, pilek, hingga sakit tenggorokan, efek Omicron pada pria juga disebut bisa menyerang penis.

Beberapa efek Omicron pada pria yang dilaporkan dapat berupa penyusutan penis hingga disfungsi ereksi.

Efek Omicron pada Pria

Dikutip dari The Sun, Jumat (25/2/2022), sejumlah dokter dan jurnal medis pun membeberkan alasan mengapa efek Omicron pada pria bisa menyerang penis alias alat vitalnya. Berikut informasinya.

  1. Kerusakan Pembuluh Darah dan Pembekuan Darah di Penis

Sejumlah pria mungkin berpikir bahwa COVID-19 Omicron hanya menyebabkan masalah pernapasan. Namun, ternyata, efek Omicron pada pria bisa juga menyerang penis.

Sebuah bukti menunjukkan bahwa virus Corona, termasuk Omicron kemungkinan besar menyebabkan kerusakan pembuluh darah, salah satunya di penis.

Alhasil, virus Corona yang memasuki sel-sel endotel pembuluh darah dapat menghentikan kinerja organ-organ di dalam tubuh.

“COVID-19 dapat menyebabkan disfungsi endotel yang meluas pada sistem organ di luar paru-paru dan ginjal… termasuk penis,” kata para peneliti di Miami.

Tak hanya itu saja, efek Omicron pada pria juga dapat meningkatkan kecenderungan darah untuk menggumpal. Apabila sudah terjadi, hal ini bisa memicu stroke, gagal paru-paru, serangan jantung, dan pembatasan umum aliran darah ke organ vital.

Bahkan, dokter asal Iran yang berusia 41 tahun, mengungkapkan hal ini bisa menimbulkan rasa sakit yang menyiksa di penis.

  1. Ereksi Lebih Lama

Meskipun “ereksi tahan lama” mungkin terdengar ideal untuk pria yang ingin bertahan lebih lama saat bercinta, namun efek Omicron pada pria ini jauh dari kata menguntungkan. Secara medis, ereksi yang terjadi secara terus-menerus disebut priapisme. Kondisi ini dapat menyebabkan kematian jaringan, kerusakan permanen, atau disfungsi ereksi.

Kondisi ini umumnya dapat diobati dengan menyuntik penis hingga menggunakan es batu.

“Beberapa kasus priapismus iskemik telah dipublikasikan, kebanyakan dari mereka mempengaruhi pasien dengan gejala parah yang memerlukan rawat inap dan masuk ICU,” kata para dokter.

  1. Disfungsi Ereksi

Sejak awal pandemi, sejumlah dokter mulai memperingatkan bahwa efek Omicron pada pria bisa menyebabkan disfungsi ereksi. Akibatnya, hal ini bisa memicu sejumlah masalah kesehatan lainnya, seperti impotensi.

Sebagai informasi, impotensi adalah kondisi ketika penis tak mampu ereksi atau mempertahankan ereksi, sehingga kegiatan seksualnya pun menjadi terhambat.

Ahli urologi di Klinik Cleveland di Ohio, dr Ryan Berglund, mengakui telah menemukan pasien yang mengalami masalah ini.

“Pembuluh darah itu sendiri yang dapat meradang… dapat menyebabkan fenomena obstruktif dan berdampak negatif pada kemampuan ereksi,” tuturnya.

  1. Ukuran Penis Menyusut

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University College London, menemukan sekitar 200 dari 3.400 orang mengalami gejala langka seperti penis mengecil dari efek Omicron pada pria.

“Hampir lima persen pria mengalami penurunan ukuran testis/penis,” tulis temuan yang dipublikasikan di Lancet’s EClinicalMedicine.

Tak hanya itu, Ashley Winter MD, seorang ahli urologi di Portland, juga mengungkapkan bahwa mengalami disfungsi ereksi dapat menyebabkan pemendekan pada penis.

“Memang benar bahwa memiliki disfungsi ereksi menyebabkan pemendekan,” katanya.

“Anda memiliki periode waktu di mana penis tidak meregang dengan sendirinya, di mana tidak, Anda tahu, mendapatkan semua darah penuh ke dalamnya, dan itu dapat menyebabkan jaringan parut pada penis dan pemendekan penis,” lanjutnya.

Sumber : detikHealth.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.