TNews, KESEHATAN – Kasus positif COVID-19 varian Omicron masih terus meningkat. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), per Kamis (10/2) kasus positif COVID-19 di Indonesia bertambah sebanyak 40.618 orang.
Semakin banyaknya kasus aktif varian Omicron membuat berbagai mitos pun beredar di kalangan masyarakat dan bisa menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Nah Moms, jangan mudah percaya dengan mitos yang beredar, apalagi jika tidak jelas sumbernya.
Dikutip dari laman Instagram resmi Kemenkes, berikut ini beberapa mitos dan fakta seputar Omicron yang perlu kita pahami bersama, Moms.
Deretan Mitos VS Fakta Seputar Omicron
1. Mitos: Omicron hanya menimbulkan gejala ringan.
Fakta: Meski penyebarannya lebih cepat, gejala Omicron tidak separah varian Delta. Tapi bagi kelompok lansia, orang dengan komorbid dan masyarakat yang belum divaksinasi, varian Omicron tetap berpotensi kematian.
2. Mitos: Vaksin tidak mempan untuk lumpuhkan Omicron.
Fakta: Sebenarnya, vaksin justru menjadi proteksi terbaik untuk melawan Omicron. Data menunjukkan 60 persen pasien Omicron di Indonesia yang meninggal dunia belum divaksinasi.
3. Mitos: Orang yang belum divaksinasi tidak akan bergejala parah akibat Omicron.
Fakta: Masyarakat yang belum divaksinasi justru paling rentan tertular Omicron. Pasien Omicron di rumah sakit kebanyakan adalah yang belum mendapatkan vaksinasi.
4. Mitos: Omicron tidak bisa menginfeksi orang yang sebelumnya sudah pernah terkena COVID-19.
Fakta: Omicron bisa menginfeksi siapa saja, termasuk mereka yang pernah terpapar COVID-19 varian sebelumnya. Oleh karena itu, vaksinasi sangat dianjurkan untuk menghindari gejala yang parah
5. Mitos: Penggunaan masker tidak bisa cegah penularan Omicron.
Fakta: Pencegahan terbaik dari tertular Omicron adalah disiplin protokol kesehatan, termasuk memakai masker, mencuci tangan dan mengurangi mobilitas, serta vaksinasi.
Sumber : kumaparanMOM.com