TNews, KESEHATAN – Batuk dan pilek adalah salah satu masalah kesehatan yang kerap dialami anak-anak.
Dokter spesialis kesehatan anak Dr. dr. Nastiti Kaswandani, SpA(K) menjelaskan, batuk dan pilek sebenarnya adalah gejala ada rangsangan di saluran pernapasan. “Bisa karena infeksi virus, bakteri, atau rangsangan lain,” jelas Nastiti.
Menurut anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi IDAI dan Satgas Covid-19 ini, anak usia di bawah lima tahun masih tergolong normal apabila sering batuk dan pilek sebanyak empat sampai delapan kali setahun.
Namun, orangtua perlu waspada apabila anak sering batuk dan pilek lebih dari delapan kali dalam setahun. “Kalau anak di bawah lima batuk dan pilek setiap bulan, atau setiap minggu, orangtua perlu waspada,” jelas Nastiti.
Penyebab anak sering batuk dan pilek Dr. dr. Nastiti Kaswandani, SpA(K) menjelaskan, ada beberapa penyebab anak sering batuk dan pilek atau terkena infeksi saluran pernapasan akut, antara lain: Daya tahan tubuh melemah Memiliki masalah kesehatan tertentu, seperti penyakit jantung bawaan, penyakit ginjal, kanker, dll.
Kekurangan gizi atau punya masalah gizi Sering terpapar polusi, seperti asap rokok di rumah Nastiti menyebutkan, faktor risiko anak jadi lebih sering terkena batuk dan pilek atau infeksi saluran pernapasan akut yang kerap tidak disadari adalah kondisi third-hand smoke.
Third-hand smoke adalah sisa nikotin dan bahan kimia yang tertinggal di permukaan benda di dalam ruangan yang terpapar asap rokok.
Setiap orang termasuk anak-anak bisa ikut terpapar bahan kimia ini dengan menyentuh atau menghirup gas yang keluar dari permukaan benda-benda yang terkontaminasi asap rokok.
“Menurut penelitian, anak yang tinggal dengan perokok berisiko empat kali lebih tinggi dirawat di rumah sakit karena ISPA. Ini juga bisa dari third-hand smoke. Misalkan dari asap rokok yang menempel di sofa atau dinding,” kata Nastiti.
Sumber : Kompas.com