TNews, SEHAT – Ketika berkedip, tak jarang mata Anda menangkap serabut hitam seperti benang yang melayang-layang. Hal ini nyata terlihat ketika sedang melihat objek tertentu, terutama objek yang cerah seperti tembok berwarna putih, langit biru bersih dan berbagai objek cerah lainnya.
Hal ini dikenal dengan istilah floaters. Lalu, apa itu floaters dan apakah ini berbahaya buat mata?
Dokter spesialis mata di Rumah Sakit Mayapada Tangerang, Novia Rahayu mengatakan, sesuai namanya floaters merupakan bayangan berbentuk bintik atau garis yang tampak mengambang atau melayang-layang pada penglihatan.
Kata floaters diambil dari kata float yang artinya mengambang.
“Jadi saat mengalami ini kita merasa ada yang mengambang-ngambang di dalam mata dan membuat kita melihat titik-titik berwarna,” kata Novia.
Bentuk floaters ini bermacam-macam, ada yang seperti bercak atau noda gelap, berbentuk seperti rambut, sarang laba-laba, hingga hanya titik dengan warna beragam.
Floater juga umumnya terus muncul, meskipun Anda berusaha berpaling ke area lain.
“Karena masalah bukan pada objek yang dilihat tapi pada floaters yang memang ada di dalam mata. Sebab dia mengambang di dalam mata,” katanya.
Kenapa floaters bisa terjadi?
Bagian terbesar yang ada di dalam bola mata diisi oleh sejumlah materi yang berbentuk mirip gel bening. Maka dari itu, mata menjadi bervolume dan berbentuk bulat serta tidak mudah mengempis.
“Gel ini bernama vitreus, sifatnya bening sehingga kita bisa punya penglihatan dengan jernih,” kata Novia.
Serat pada vitreus ini bisa berubah, misal mencair atau bahkan menggumpal di beberapa titik. Saat ini terjadi, kejernihan penglihatan pun akan terganggu.
Masalah ini umumnya dialami oleh mereka yang sudah berusia lanjut dan menggunakan kacamata dengan minus tinggi. Biasanya floaters akan muncul seiring dengan perubahan yang terjadi pada vitreus.
Meski begitu, masalah floaters juga tidak hanya karena kacamata minus tinggi dan faktor usia. Meskipun jarang, floaters bisa disebabkan karena partikel sel yang radang atau sel-sel darah yang muncul di mata akibat komplikasi suatu penyakit.
“Contohnya saat ada kasus trauma mata, diabetes melitus hingga ablatio retina,” kata dia.
Sumber : cnnindonesia