Kisah Ratu Boudica Yang Memimpin Pemberontakan Kepada Romawi

0
191
ilustrasi

TNews, SEJARAH – Boudica (ditulis sebagai Boadicea) adalah seorang ratu Celtic yang memimpin pemberontakan pemerintahan Romawi di Inggris kuno pada tahun 60 atau 61 M. Boudica berasal dari keluarga elit di daerah Camulodunum (sekarang Colchester) sekitar tahun 30 M.

Pada usia 18 tahun dirinya menikah dengan Prasutagas yaitu Raja suku Iceni di Anglia Timur Modern. Namun, Romawi kemudian menaklukan Inggris Selatan pada tahun 43 M, sehingga menyebabkan sebagian besar suku Celtic dipaksa untuk tunduk.

Walaupun begitu, bangsa Romawi membiarkan Prasutagas bertugas sebagai sekutu paksa kekaisaran. Prasutagas meninggal tanpa pewaris laki-laki pada tahun 60 M. Romawi kemudian mengambil seluruh asetnya.

Romawi juga menyiksa Boudica dan memperkosa kedua putrinya. Hal itu membuat Boudica marah dan berjanji akan balas dendam kepada Romawi. Janji perempuan berkepribadian kuat tersebut ditulis Tacitus.

“Tidak ada yang aman dari kesombongan Romawi. Mereka akan merusak yang suci dan akan merendahkan perawan kita. Memenangkan pertempuran atau binasa, itulah yang akan saya, seorang wanita, lakukan,” tulis Boudica yang dikutip dari laman History.

Perjalanan hidup dan pembalasan Boudica selanjutnya ada dalam poin-poin berikut

Balas Dendam Boudica

Boudica dilatih sebagai pejuang, ia pandai menggunakan senjata dan bertarung. Wanita Celtic kuno lainnya memang dilatih sebagai pejuang.

Dalam membalaskan dendam Baudica dibantu oleh rekannya. Gaius Suetonius Paulinus memimpin kampanye militer di Wales, Boudica memimpin pemberontakan Iceni dan anggota suku lain yang membenci pemerintahan Romawi.

Setelah mengalahkan Legiun dan kesembilan Romawi lainnya, pasukan ratu lainnya menghancurkan Camulodunum, kapten Inggris Romawi, dan membantai penduduknya. Lalu pasukan Boudica juga memberikan perlakuan serupa ke London dan Verulamium (St. Albans modern).

Kisah Tragis Boudica

Pemberontakan yang dilakukan oleh Boudica nampaknya berjalan mulus. Namun tidak bertahan lama. Saat itu Suetonius telah kembali dari Wales dan mengerahkan pasukannya untuk menghadapi para pemberontak.

Suetonius kemudian melakukan penyerangan di daerah London hingga Northamptonshire. Ia berhasil mengalahkan Inggris yang meskipun jumlahnya lebih sedikit.

Mendengar Romawi berhasil mengalahkan Inggris, Boudica dan putrinya meminum racun dan mati untuk menghindari penangkapan.

Menurut Tacitus, pasukan Boudica telah membantai sekitar 70 ribu orang Romawi dan orang Inggris yang pro-Romawi. Walaupun gagal dan Romawi akan terus menguasai Inggris sampai tahun 410 M.

Perjuangan Boudica yang melindungi sukunya menjadikan dirinya sebagai pahlawan nasional. Hal ini bertujuan sebagai bentuk perjuangan untuk keadilan dan kemerdekaan.

Boudica juga mendapatkan tempat khusus dalam sejarah rakyat Inggris dan terus dikenang karena keberaniannya. Ia juga mendapatkan julukan Ratu Prajurit yang melawan kekuatan Roma. Untuk menghargai jasanya pada tahun 1902 dibuat patung perunggu Boudica yang menaiki kereta.

Patung Boudica dibuat oleh Thomas Thorneycroft, ditempatkan di tanggul Thames di sebelah Gedung Parlemen di ibukota Romawi kuno Inggris, Londinium.

 

Sumber : detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.