TNews, BOLTIM – Kelangkaan minyak goreng yang terjadi saat ini, terus menjadi perhatian khusus pemerintah kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
Bahkan, berbagai solusi dilakukan pemkab Boltim agar masyarakat tidak panic dalam menghadapi kelangkaan minyak goreng.
Salah satunya yang dilakukan pemkab melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop-UKM), kembali melakukan operasi pasar.
Sebagaimana Kepala Dinas Perindagkop-UKM melalui Kabid Perdagangan dan Pasar, Syafri Lamaluta belum lama ini.
“Kami akan melakukan operasi pasar. Untuk kelanjutan operasi pasar, itu tinggal menunggu, karena sampai sekarang edaran dari kementrian itu belum turun terkait dengan harga terbaru,” kata Lamaluta.
“Kami sudah menyurat ke Bulog, tapi masih menunggu terkait dengan harga yang terbaru. Karena untuk sekarang ini, yang harga resmi dari pemerintah itu cuman minyak goreng curah. Karena minyak goreng curah ini tidak ada di sini (Boltim-red),” terangnya.
Ia juga menjelaskan kalau untuk minyak goreng kemasan, itu sudah diserahkan kepada pasar untuk sesuai dengan harga pasar yang ada.
“Jadi edaran yang terakhir turun itu ada minyak Nabati, ada CPO yang minyak sawit untuk minyak kelapa, karena minyak nabati terganggu produksi sehingga minyak sawit CPO ini jadi rebutan,” ungkapnya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar jangan panik dengan adanya kelangkaan minyak goreng.
“Masyarakat jangan panik dengan kelangkaan ini (minyak goreng,red), karena Pemerintah akan hadir untuk memberikan solusi,” tandasnya. (Kon/TNews)