TNews, KESEHATAN – Raffi Ahmad mengalami saraf kejepit yang membuatnya harus menjalani operasi. Gejala mulai dirasa saat pinggangnya terasa sakit saat berolahraga dan bertambah nyeri usai menggendong sang anak, Rafathar.
“Ini sakit karena sarafnya sedikit ketekan, ini sarafnya kejepit Mas Raffi,” ujar dokter yang menangani selebriti kelahiran Bandung tersebut, seperti yang disiarkan melalui siaran YouTube pribadinya, Kamis (17/3).
Pinched nerve atau saraf kejepit adalah kondisi di mana saraf tertekan oleh jaringan di sekitarnya. Mengutip laman Mayo Clinic, tekanan ini dapat menyebabkan rasa sakit, kesemutan, hingga mati rasa.
Saraf kejepit dapat terjadi di banyak area tubuh. Yang paling umum adalah terjadi di tulang belakang. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit yang menjalar ke bagian belakang kaki.
Biasanya, kebanyakan orang pulih dari saraf kejepit dalam beberapa hari atau pekan. Namun, dalam beberapa kasus, metode operasi diperlukan untuk menghilangkan rasa nyeri akibat saraf kejepit.
Gejala Saraf Kejepit
Raffi Ahmad sendiri mengalami gejala saraf kejepit berupa sakit pinggang yang mulai terasa saat berolahraga. Rasa nyeri bertambah kuat saat Raffi melakukan aktivitas lain yang lebih berat dan memberikan tekanan pada area sekitar pinggang dan punggung.
Berikut beberapa gejala saraf kejepit yang perlu diwaspadai:
– mati rasa;
– rasa nyeri yang tajam atau sensasi terbakar yang bisa menyebar ke area lain;
– sensasi kesemutan;
– otot lemah di area yang terkena.
Segera lakukan konsultasi dengan dokter jika gejala tersebut berlangsung selama beberapa hari dan tidak berkurang meski telah beristirahat atau mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas.
Penyebab Saraf Kejepit
Saraf kejepit terjadi saat terlalu banyak tekanan pada saraf oleh jaringan di sekitarnya.
Sejumlah kondisi dapat menyebabkan jaringan menekan saraf. Berikut di antaranya:
– cedera;
– rematik atau radang sendi pada pergelangan tangan;
– stres;
– kegiatan olahraga tertentu;
– berat badan berlebih.
Saraf kejepit yang terjadi dalam waktu singkat biasanya tidak menimbulkan kerusakan permanen. Setelah tekanan berkurang, fungsi saraf kembali normal.
Namun, jika tekanan berlanjut dalam waktu lama, nyeri kronis dan kerusakan saraf permanen sangat mungkin terjadi.
Selain itu, ada juga beberapa faktor risiko yang membuat seseorang lebih rentan mengalami saraf kejepit. Berikut di antaranya:
– wanita, yang lebih mungkin mengalami carpal tunnel syndrome;
– mengalami trauma atau kondisi yang menyebabkan penebalan tulang;
– penyakit radang sendi;
– penyakit tiroid;
– diabetes;
– melakukan pekerjaan yang membutuhkan banyak gerakan tangan;
– kehamilan.
Demikian gejala dan penyebab saraf kejepit seperti yang dialami Raffi Ahmad. Segera konsultasikan dengan dokter jika gejala terus berlanjut dalam waktu lama.
Sumber : cnnindonesia