TNews, WISATA – Pemandian Lubuak Mandeh Rubiah yang berlokasi di Batu Busuak, Kelurahan Lambuang Bukit, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), kembali menggeliat.
Sungai berwarna biru ini sebenarnya adalah wisata alam yang sudah lama ada, namun sekarang kembali tenar dan menjadi trend di sosial media paramilenial kota Padang khususnya.
Uul (34), pengelola wisata Lubuak Mandeh, mengatakan tempat wisata ini memang sudah lama ada, namun redup beberapa tahun yang lalu. Lubuak Mandeh Rubiah mulai aktif dan banyak menerima kunjungan wisatawan kembali semenjak bulan November 2021 lalu.
“Sebenarnya ini sudah lama, namun dulu belum terurus dengan baik. Lalu masyarakat sekitar membersihkannya, dan alhamdulillah mulai kembali ramai dibulan November kemaren, sampai sekarang,” ujarnya.
Untuk menuju objek wisata ini pengunjung harus menyusuri jalur trek dan bebatuan. Pengunjung juga bisa mengunakan kendaraan roda dua untuk mencapai lokasi ini. Pengunjung juga akan disuguhkan dengan perjalanan jembatan yang hanya bisa dilalui oleh satu kendaraan bermotor.
Sesampainya di lokasi, pengunjung dapat menikmati keindahan sungai yang berwarna biru jernih dikelilingi bukit berwarna hijau yang memanjakan mata. Melihat sungai yang jernih dan tenang menbuat siapapun ingin menceburkan diri.
Selain area untuk berenang, di dalam sungai jernih berair biru ini juga terdapat banyak ikan gariang, yang sudah dibudidayakan masyarakat kurang lebih 2 tahun ini. Ikan ini menjadi ikan larangan di sungai ini.
“Ikan-ikan ini sudah kurang lebih 2 tahun lamanya di jadikan ikan larangan oleh masyarakat,” tegas Uul.
Rispa (26), pengunjung Lubuak Mandeh mengatakan bahwa baru pertama kali menuju tempat ini karena viral di media sosial. Keunikan air yang berwarna biru menambah corak keindahan pemandian ini.
“Saya baru pertama kali kesini. Selain untuk pergi berenang saya juga menikmati keindahan air sungai ini,” ucapnya.
Senada dengan itu, Zana (22) juga mengatakan bahwa pemandian ini memiliki keindahan tersendiri. Banyak ikan yang berenang bebas dan tidak takut dengan manusia. “Banyak ikannya, bisa diberi makan,” tuturnya.
Sumber : suara.com