TNews, KULINER – Warung makan di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menyediakan menu yang unik. Bukan hanya namanya, bentuk penyajiannya juga unik, yaitu Bakso Gunung Merapi.
Menu unik ini merupakan sajian di Warung Pakde Wonogiri yang berlokasi di Dusun Karang Tengah Kidul, Kalurahan Margosari, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo.
Bentuk bakso tersebut memang mirip dengan gunung atau tumpeng. Ukurannya cukup besar dan memenuhi mangkuk yang digunakan untuk penyajian.
Bakso jumbo itu di dalamnya berisi sambal dan potongan daging. Isian itu diibaratkan sebagai material gunung berapi.
“Kami buat menu itu, kami asumsikan seperti Merapi, sambelnya itu sebagai lava vulkaniknya, terus tetelannya (daging) itu sebagai material vulkaniknya. Jadi baksonya itu super pedas,” kata pemilik Warung Pakde Wonogiri, Dwi Antar Wibawa, saat ditemui di warungnya Senin (18/4/2022).
Penamaan Bakso Gunung Merapi itu memang terinspirasi dari kemegahan gunung yang berada di perbatasan DIY dengan Jawa Tengah itu.
Soal rasa, menu ini memang lebih cocok untuk pelanggan yang menyukai rasa super pedas. Sebab bakso itu tidak bisa dipisahkan dengan sambal yang sudah masuk di dalamnya.
Bagi pelanggan yang tidak menyukai pedas masih ada pilihan menu bakso yang lain, seperti bakso biasa dan bakso isi telur.
Menu bakso itu dapat dinikmati dengan harga mulai Rp 10 ribu per porsi. Sedangkan untuk Bakso Gunung Merapi dijual seharga Rp 25 ribu per porsi.
Ada Menu Mie Ayam Brutal
Selain bakso gunung merapi, Warung Pakde Wonogiri juga memiliki menu unik lain, Mie Ayam Brutal. Harganya juga cukup terjangkau, Rp 16 ribu untuk tiap porsinya.
Mie Ayam Brutal sendiri adalah varian mie dengan porsi jumbo. Selain mie yang banyak, potongan ayamnya juga melimpah hingga menutup permukaan mie sampai tumpah-tumpah.
“Di tempat kami memang ada menu yang cukup unik, karena dari sisi porsinya itu dibilang brutal. Brutal itu dari mie yang ekstra, ayamnya juga ekstra dan memang di sini menu favorit pelanggan mie ayam brutal tersebut,” kata Wibawa.
Menu ini disarankan dimakan saat perut dalam kondisi kosong. Sebab porsinya setara dengan dua mangkuk mie ayam ukuran normal.
Jadi Buruan Saat Buka Puasa
Wibawa mengatakan warung Pakde Wonogiri tetap ramai selama Bulan Ramadan tahun ini. Biasanya pengunjung datang saat mendekati waktu berbuka puasa.
Walhasil jika mau membeli saat waktu itu tiba, harus benar-benar sabar. Sebab antreannya bisa begitu panjang. “(Saat Bulan Ramadan) kami buka sore sampai malam, tapi ramainya pas jam-jam berbuka puasa seperti ini. Jadi ya menumpuk sampai antre,” ujarnya.
Wibawa mengatakan, selama Ramadan ini, konsumen Warung Pakde Wonogiri didominasi oleh masyarakat di Jogja dan sekitarnya. Sedangkan saat di luar bulan puasa, bisa dari berbagai daerah.
“Kalau pas bulan puasa ini memang kebanyakan dari Jogja dan tentu saja daerah sekitar. Kalau pas hari-hari biasa itu memang kadang ada yang dari luar daerah,” jelasnya.
Sementara itu salah satu pembeli, Ana (18) mengaku baru pertama kali berkunjung ke Warung Pakde Wonogiri. Ia datang berdasarkan rekomendasi temannya, yang menyebut bahwa tempat ini menyediakan menu mie ayam dan bakso yang enak.
“Iya, nyoba sini sih mas, katanya enak sini. Ya ternyata beneran enak terus ramai,” kata Ana.
Ana sendiri memesan menu bakso mercon, yakni bakso berisi sambal yang pedas. Menurutnya rasa bakso ini enak dan beda dengan yang lain.
“Jadi buat rasanya itu enak mas. Ini tuh baksonya beda daripada yang lain. Pas gitu,” ujar perempuan asal Sogan, Wates tersebut.
Sumber : detik.com