TNews, SEJARAH – Wilayah Indonesia yang paling awal memeluk agama Islam adalah Aceh. Sebagaimana diungkap oleh Dosen Ilmu Sejarah Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara (USU) Suprayitno melalui laman resmi Pemerintah Provinsi Aceh dan dikutip pada Senin (28/3/2022).
Berdasarkan penuturannya, wilayah di Aceh yang pertama kali menerima kedatangan Islam yakni Pasai, Aceh Utara, dan Peurelak, Aceh Timur pada abad ke-7 Masehi. Suprayitno mengutip informasi tersebut dari hasil seminar tentang sejarah dan berkembangnya Islam di Indonesia.
Seminar tersebut telah digelar selama tiga kali di sejumlah daerah. Mulai dari seminar yang diadakan di Medan pada 17-20 Maret 1963 silam, di Banda Aceh pada 1978, hingga Kuala Simpang pada 1980.
Suprayitno kemudian menjelaskan sejumlah bukti kedatangan Islam di Aceh untuk pertama kalinya. Utamanya, bukti tersebut dapat terlihat dari batu nisan yang ditinggalkan di Aceh.
“Proses awal kedatangan Islam di Sumatera terlebih Indonesia bisa dilihat dengan rujukan sejumlah data, khususnya data prasasti Islam yakni batu nisan Aceh,” terang Suprayitno.
Rujukan sumber lama yang dimaksud tersebut di antaranya yakni, dua buah naskah lokal yang berjudul Idhahul Hak Fi Mamlakatil Peureulak karya Abu Ishaq Al Makarany dan Tawarich raja-raja kerajaan dari Aceh.
Sementara itu, sumber batu nisan yang ditemukan di Aceh berupa prasasti Islam dan makam berjumlah kurang lebih 300 prasasti. Kumpulan prasasti tersebut mengandung isi yang mengungkap secara singkat tokoh yang pernah menjadi pelaku ataupun saksi dalam peristiwa tersebut.
Prasasti Islam tersebut tersebar di tiga kawasan utama. Ketiga kawasan tersebut adalah wilayah Utara Sumatera (Aceh dan Aru), Semenanjung Tanah Melayu (dua pusatnya di Johor dan Patani), Brunei dan Kepulauan Sulu.
Pendapat ini juga didukung oleh Peneliti Balai Arkeologi Palembang Budi Wiyana. Budi berpendapat, Islam masuk pertama kali di Aceh, khususnya Sumatera, melalui jalur perdagangan dan perkawinan.
“Sulit diterima secara logika, bila ajaran Islam itu masuk melalui daerah lain kecuali Sumatera. Karena biasanya ajaran itu masuk melalui jalur perdagangan dan perkawinan,” tutur dia dikutip dari laman milik Pemerintah Provinsi Aceh.
Di samping itu, Peneliti Senior Badan Arkeologi Medan Lucas Partanda Koestoro juga menyebut, ajaran Islam masuk di Indonesia kemungkinan terbesar melalui Sumatera di bagian Aceh dan Barus. Pendapat ini dikemukakannya bila ditelisik melalui sudut pandang geografis.
Mengutip buku Jejak Islam di Nusantara karya Adi Teruna Effendi, dkk, hingga setelah abad ke-7 Aceh dijamahi para musafir Arab, baru satu abad setelahnya para saudagar dari Gujarat, Malabar, dan Parsi (Ishafan) mulai berdatangan ke Perlak. Kedatangan mereka kemudian membangkitkan dinamika Islamisasi di sana.
Pada tahun 840 M, para raja-raja di Perlak kemudian seluruh keluarga istana memeluk agama Islam. Hingga kemudian, Kerajaan Hindu Perlak berganti nama menjadi Kesultanan Perlak dengan Maulana Syaid Abdul Aziz sebagai sultan pertama mereka.
Sumber : detik.com