“Atas nama bupati, wakil bupati, jajaran pemerintahan dan masyarakat Minahasa Utara, saya ucapkan banyak selamat atas prestasi Desa Budo. Dan harapan saya akan terus melaju ke tahap selanjutnya, dan tentunya menjadi Juara pertama bukan suatu hal yang mustahil dicapai,”
TNews, Minut – DESA Budo kecamatan Wori kabupaten Minahasa Utara (Minut), menjadi satu-satunya desa dari Sulawesi Utara yang dinyatakan lolos 50 besar Nominator Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Desa Budo dengan sejumlah potensi wisatanya secara mengejutkan mampu menyisihkan desa lain di Sulut maupun di berbagai Provinsi yang juga ikut menjadi nominator dalam ADWI 2022 sebagai ajang bergengsi untuk kategori desa Wisata ini.
Menariknya, Desa Budo masuk menjadi salah satu desa wisata penyanggah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang, dan saat ini Kecamatan Likupang Timur oleh Presiden RI Joko Widodo, dinobatkan sebagai salah satu Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Indonesia.
Prestasi desa Budo sudah barang tentu membanggakan Bupati Minahasa Utara Joune Ganda.
Bupati Joune Ganda Rabu (27/4/2022) pada wartawan, bahkan menyebutkan bahwa dengan prestasi yang dicapai Desa Budo pada ajang ADWI 2022, secara langsung, akan memotivasi desa-desa yang lain di Minut, dalam mengembangkan potensi pariwisata seperti wisata alam dan budaya, agar mampu memikat dan menarik perhatian wisatawan baik lokal maupun internasional untuk berkunjung dan menikmati surga wisata yang memang dikhususkan bagi para turis.
“Atas nama bupati, wakil bupati, jajaran pemerintahan dan masyarakat Minahasa Utara, saya ucapkan banyak selamat atas prestasi Desa Budo. Dan harapan saya akan terus melaju ke tahap selanjutnya, dan tentunya menjadi Juara pertama bukan suatu hal yang mustahil dicapai,” kata Bupati JG.
Ucapan bangga dan berbahagia juga datang dari Yulisa Baramuli mantan Wakil Bupati Minahasa Utara periode 2010-2015 yang juga berdomisili di desa Budo.“Adalah hal sangat membanggakan dengan masuknya desa Budo pada 50 besar dan akan semakin bangga lagi ketika bisa berprestasi lebih sebagai juara. Hal ini tentuntak lepas dari perhatian Bupati Minut dan jajaran pemkab yang bisa menjemput bola dan mengangkat ke permukaan dengan promosi hebat setelah mencermati potensi yang ada,” ujar Yulisa bangga.
Desa Budo yang kemudian berkembang menjadi desa Wisata, tak lepas dari peran Yulisa Baramuli yang sejak tahun 2008, telah memprakarsai edukasi kepada masyarakat setempat tentang potensi dan peluang pariwisata yang ada.
“Saya berdomisili di desa Budo, waktu itu ketika saya masuk Wori dan Likupang Barat ini masih hutan, bahkan jaringan listrik belum ada sehinga kita memprakarsai masuknya jaringan listrik di wilayah ini dengan biaya yang sudah pasti sangat besar,” kenang Yulisa.
Yulisa yang memang mengenal secara detail desa Budo, menyebutkan enam potensi yang bila dikembangkan akan menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang besar bagi Minut, seperti potensi keindahan alamnya yang masih asri, Pemandangan ke arah pulau-pulau eksotik Sulut seperti Manado Tua, Bunaken, Siladen, Naen dan Mantehage, ditambah potensi pemandangan bawah laut yang dicari para penyelam, terdapat beberapa spot selam yqng cantik berda di perairan wilayah Desa Budo.
Selanjutnya terdapat spot diving bawah laut dengan gua dan habitat lumba-lumba.
Potensi selanjutnya akses ke desa Budo sangat strategis sebab dekat dengan bandara internasional Sam Ratulangi Manado. Kemudian pantai Desa Budo dikelilingi hutan bakau atau mangrove. Dan terakhir kata Yulisa, pemahaman tentang kepariwisataan masyarakat di desa Budo sejak awal sudah terbentuk dengan seringnya diberikan pelatihan, bahkan kerajinan tangan sebagai oleh-oleh khas sudah bisa diprodukai di desa oleh masyarakat yang ada seperti Souvenir Lilin.
“Sewaktu saya tinggal di Budo, saya sering membuat pelatihan untuk masyarakat desa, seperi membuat lilin dari tempurung kelapa serta kerajinan tangan lainnya. Dan semoga tahun 2022 ini akan merealisasikan pembangunan sekolah pariwisata di Budo. Harapan saya untuk pa Joune Ganda dan Pak Kevin Lotulung bisa secar konsisten mengangkat potensi pariwisata guna peningkatan perekonomian masyarakat Minut khususnya,” tutup Yulisa.
Dibawah kepemimpinan Hukum Tua Ibu. Lisbet Lintogareng dan Masyarakat Desa Budo, ternyata telah mengikuti Lomba Anugerah Desa Wisata Nasional sejak tahun 2021, walaupun dari 1.831 Peserta Desa Wisata yang mendaftar, Desa Budo hanya Masuk 300 Besar, berbeda dengan tahun 2022 yang saat ini masuk pada 50 besar. “Semoga bisa masuk 10 besar dan jika Tuhan berkehendak bisa menjadi Juara,” kata Hukum Tua Budo Lisbet. (Meiyer Tanod/bmc/Adv)