TNews, SEHAT – Berpuasa di bulan Ramadan bukanlah halangan bagi ibu menyusui atau busui. Para ibu menyusui masih bisa berpuasa tanpa harus takut produksi ASI nya berkurang untuk si buah hati.
Salah satu untuk menyiasati produksi ASi saat puasa bagi busui adalah dengan memilih waktu pumpin yang tepat.
Sebenarnya, jadwal menyusui bisa tak perlu diubah meski sedang berpuasa. Konsistensi ini memang diperlukan agar tubuh tetap menerima sinyal untuk terus memproduksi ASI.
Perlu ketahui bahwa, kekurangan suplai ASI terjadi ketika busui tidak cukup nutrisi atau tidak terhidrasi dengan baik.
Karena itu, pastikan apa yang Anda makan dan minum saat sahur dan berbuka sudah tepat dan sesuai dengan kebutuhan gizi. Hal ini bertujuan agar kebutuhan nutrisi ibu dan bayi tetap tercukupi selama puasa.
Hanya saja, ibu menyusui yang berpuasa ramadan juga harus waspada akan berbagai gejala dehidrasi yang mungkin dialami.
Beberaa tanda dehidrasi termasuk sakit kepala, pusing, dan urine yang berkurang dengan warna kuning yang lebih gelap.
Perhatikan juga bahwa tanda-tanda bayi yang tidak mendapatkan cukup ASI yakni termasuk berat badan bayi yang turun atau tidak bertambah, jumlah popok basah berkurang, dan bayi tampak tidak bahagia setelah menyusu, atau tampak tertekan secara keseluruhan.
“Jika busui memilih untuk berpuasa, sangat penting mendengarkan tubuh dan menangkap isyarat apa pun dari bayi. Puasa sedianya dapat dilakukan dengan aman selama menyusui, tetapi penting untuk dilakukan dengan benar dan hati-hati,” kata Kristin Gillespie, seorang ahli diet.
Jadi kapan waktu tepat ibu menyusui untuk pumping ASI saat berpuasa?
Menyoal sesi menyusui atau jadwal pumping bagi ibu menyusui, direkomendasikan untuk tetap dilakukan sesuai jadwal rutin sebelum puasa. tetap seperti biasanya ya, Sangat penting untuk menjaga jadwal pumping yang teratur guna mencegah penurunan suplai ASI.
Ibu menyusui juga dapat menyesuaikan waktu menyusui bayi yakni setiap 2-3 jam sekali untuk sesi pumping.
Sumber : cnnindonesia