TNews, Minut – Layaknya sebuah perhelatan tahunan yang sangat ditunggu warga, Halal bi Halal yang dibungkus dengan Gebyar Ketupat 2022 di desa Minaesa (Talawaan Bajo) keamatan Wori, Sabtu (28/05/2022),
berlangsung semarak dan padati warga yang berasal dari berbagai penjuru Sulawesi Utara.
Diawali dengan pembacaan ayat Suci Alquran oleh Ridwan Mokodompit dan saritilawah oleh Wulandari Matantu, Gebyar Ketupat desa Minaesa yang dikemas dalam Halal Bi Halal oleh remaja Masjid, dibuka secara resmi bupati Minahasa Utara yag diwakili Drs. Alpret Pusungulaa kepala dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.
Dalam laporannya, Firman Ponto selaku Ketua panitia mengatakan, pihaknya berterima kasih karena sudah diberikan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan tahunan di desanya.
“Tanpa menyebut satu persatu tamu dan undangan sekalian dan dengan tidak mengurangi rasa hormat, kami kami ucapkan selamat datang untuk hadirin sakalian. Mewakili panitia dan seluruh rekan-rekan sangat berterima kasih kepada seluruh jamaah terlebih khusus pemerintah yang ada di desa Minaesa karena mereka telah membantu dan mensukseskan acara kami ini dengan tujuan adalah mempererat silaturahmi antar sesama umat muslim walaupun persiapan yang kurang lebih sebulan. Biasanya tiga atau empat bulan dalam persiapan ini,” ujar Ponto.
Hukum tua Minaesa Saprin Fanah dalam sambutannya mengatakan pemerintah dan masyarakat desa Minaesa menyampaikan selamat datang untuk yang sudah di undangan, sekligus bersyukur karena kegiatan sebagai agenda tahunan, sempat absen dari 2020 hingga 2021 akibat pandemi Covid19.
“Saat ini kita boleh tersenyum hari ini, karena kita sudah diberikan sedikit kelonggaran oleh pemerintah pusat dengan boleh melakukan kegiatan walaupun tidak mengundang, namun seiring waktu berjalan akhirya di izinkan mengundang dengan syarat undangan harus dibatasi dan terlaksana pada pada tanggal 28 Mei, hari ini. Kami patut bersyukur bahwa masyarakat boleh melaksanakan kegiatan Halal bi Halal yang merupakan ajang mempererat silaturahmi antara sesama umat, mungkin di bulan Ramadan belum dapat berjabatan tangan, maka pada kesempatan ini kami bersama masyarakat dan panitia melaksanakan kegiatan dengan tema menjalin silaturahim dan menjadikan budaya seni bela diri pencak silat sebagai ciri khas dan jati diri masyarakat desa,” beber Hukum Tua yang dahulu adalah imam Mesjid ini.
Sambutan bupati Minahasa Utara Joune Ganda, SE yang dibacakan Kadis Sosial dan PMD menyebutkan atas nama pribadi keluarga dan masyarakat Kabupaten Minhasa Utara, bupti Joune Ganda dan Wakil Bupati Kevin Wiliam Lotulung mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri bagi umat muslim, Mohon maaf lahir dan batin, serta selamat menyelenggarakan Halal Bi Halal bagi umat muslim di desa Minaesa.
“Selamat bersyukur dan Selamat berkarya buat umat muslim di desa Minaesa, Pemerintah desa dan seluruh masyarakat yang tetap menjaga eksistensi kekompakan, dedikasi, kerja cerdas, kerja hebat kerja keras serta memiliki kebersamaan sehingga bisa menggelar acara ini walaupun masih dalam suasana pandemi Covid19. Momentum Halal bi Halal menjadi bukti adanya kebersamaan Solidaritas dan kinerja yang baik antara umat serta Pemerintah desa dan masyarakat,” kata Pusungulaa dalam sambutan bupati.
Ir Jafar Alkatiri yang adalah anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang didaulat sebagai pendakwah menyebutkan adalah luar biasa keberkahan hari ini disaat pelaksanaan Halal bi Halal bahkan alampun mendukung degan memberikan cuaca yang baik dan lautpun sangat tenang.
“Hai orang-orang yang beriman berpuasalah kamu sebagaimana umat-umat sebelummu agar kamu bertaqwa dan mendapatkan ampunan dan surga disediakan kepada orang-orang yang bertakwa. Dan mereka yang bertakwa adalah yang menyumbang di masjid pada waktu yang sempit atau berkesusahan, orang mampu menahan amarah padahal secara hukum dan secara agama dia wajib marah,” kata Al Katiri.
Selanjutnya dihadapan ratusan warga dan undangan, tokoh muslim yang disegani umat ini kemudian melanjutkan dengan tiga karakter yang pahala puasanya yang tidak dapat diterima yakni Anak Durhaka terhadap orang tua, Istri yang Durhaka terhadap suami dan Orang yang tidak mau memaafkan kesalahan orang lain di saat Idul Fitri.
“Anak yang durhaka kepada kedua orang tua jangan diterima pahala puasanya, walaupun dia puasa luar biasa, walaupun dia bersedekah tertolak pahala puasa anak yang durhaka, yang kedua istri yang durhaka kepada suaminya dan orang yang tidak mau memaafkan orang lain di saat Idul Fitri yang seharusnya adalah momentum saling memaafkan dan mempererat ikatan silaturahmi sesama umat. Halal Bi Halal adalah keberkahan untuk kita dengan saling membalas kebaikan baik untuk umat muslim maupun umat non muslim dimanapun kita berada sehingga ikatan kekeluargaan sesama umat muslim dan umat manusia menjadi hal yang indah dan kedamaian menjadi milik kita bersama,” tegas Senator Senayan utusan Sulut ini.
Usai ceramah agama dilanjutkan dengan pagelaran Pencak Silat dan atraksi beladiri bernuansa islami dari puluhan perguruan Pencak Silat, diiringi dentuman rebana yang ditabuh bertalu-talu.
Menariknya dalam perayaan ini, setiap rumah warga desa dipenuhi tamu, bahkan bunga tanga berupa makanan baik kue maupun masakan menjadi hal yang familiar dibagikan untuk dibawah pulang tamu yang harus rela berjam-jam dalam kemacetan baik datang maupun kembali dari desa Minaesa. Itulah Pengucapan Syukur ala Minaesa kecamatan Wori yang turut dihadiri anggota DPRD Sulut Ayub Ali, Camat Wori Endru Palandung, Hukum Tua Desa-desa tetangga, Kapala KUA Wori, para imam masjid serta undangan dan tamu. (Meiyer Tanod)