TNews, Pendidikan – Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam mengatakan akan menambah kuota Fakultas Kedokteran di sejumlah perguruan tinggi ternama. Hal tersebut disampaikan saat kunjungan ke lokasi UTBK di UI Kampus Salemba, Rabu (18/5/2022).
Penambahan kapasitas mahasiswa FK tersebut menurut Nizam bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan profesional di Indonesia.
“Untuk mendorong pemenuhan tenaga kesehatan seperti dokter, tahun ini kita akan menambah kapasitas FK-FK yang kualitasnya sudah bagus. Akreditasi A, unggul, itu kita akan menambah kapasitasnya,” ujar Nizam pada kunjungan lokasi UTBK UI Kampus Salemba, Rabu (18/5/2022).
Kemudian jika ada masih terdapat FK yang berakreditasi C, maka akan ditingkatkan lebih dulu kualitasnya. Penambahan kuota mahasiswa Fakultas Kedokteran tersebut disampaikan Nizam saat berbicara soal usaha untuk meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) perguruan tinggi.
APK adalah persentase jumlah penduduk yang sedang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan terhadap jumlah penduduk usia sekolah yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut.
Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menjelaskan mengacu pada Pangkalan Data Dikti, jumlah mahasiswa di Indonesia mencapai di atas 9 juta dengan 4.300 lebih perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. “(Jumlah PT) Dua kali lipat jumlah PT di China yang jumlah penduduknya 1,3 miliar,” ujarnya.
Sementara data dari Biro Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah penduduk usia 19-24 tahun di Indonesia mencapai sekitar 24 juta. Data-data tersebut, ujar Nizam memperlihatkan APK perguruan tinggi di Indonesia sudah mencapai sekitar 35 persen.
“(35 persen) Ini belum cukup agar kita menjadi negara dengan daya saing tinggi. Karena peningkatan APK merupakan PR yang harus kita wujudkan,” kata Nizam.
Nizam menambahkan, target terkait dengan APK itu tidak hanya berupa peningkatan kuantitas atau akses, tapi juga perlu dibarengi dengan kualitas dan relevansi dari pendidikan tinggi.
“Kita harus memastikan perguruan tinggi yang betul-betul berkualitas. Karena tanpa kualitas mahasiswa tidak akan mendapatkan kompetensi yang diperlukan untuk masuk ke dunia kerja dan menjadi insan dewasa yang produktif,” ujarnya.
Sumber : detikEDU.com