TNews, SEHAT – Direktur Pelayanan Medik Keperawatan dan Penunjang RSCM, Sumariyono menyebut setidaknya ada dua skema penularan hepatitis akut.
Sumariyono melanjutkan, dua cara penularan itu di antaranya adalah lewat saluran pernapasan dan pencernaan. Hal itu ia katakan sekaligus merespons pertanyaan publik perihal hepatitis akut yang dikhawatirkan bisa menular via udara.
“Yang menonjol atau yang utama adalah dari saluran cerna tadi. Kemudian yang kedua, yang kalau tidak salah 18 persen itu di saluran napas,” kata Sumariyono di RSCM, Jakarta Pusat, Selasa (17/5).
Sumariyono menyebut, dugaan penularan lewat saluran pencernaan lantaran sejumlah kasus di global didapati temuan Adenovirus 41 dari hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS). Sementara dugaan penularan lewat saluran pernapasan lantaran sejumlah kasus dilaporkan mengalami gangguan di saluran pernapasan.
Namun demikian, Sumariyono mengingatkan hingga saat ini belum ada definisi dan gejala pasti dari penularan hepatitis misterius akut baik di Indonesia maupun secara global.
“Penyebab yang pasti [juga] kita masih belum tahu,” jelasnya.
Untuk itu, Sumariyono tetap meminta seluruh pihak agar tetap waspada dan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) guna mencegah penularan penyakit hepatitis akut, terutama pada usia anak.
Ia juga menyarankan para orang tua memeriksakan anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat apabila buah hati mengalami gejala mirip penyakit kuning. Kemudian sakit perut, muntah-muntah, diare mendadak, buang air kecil berwarna pekat, buang air besar berwarna pucat, kejang, dan penurunan kesadaran.
Sumariyono juga mengingat orang tua untuk selalu menjaga kebersihan. Biasakan anak mencuci tangan sebelum dan setelah makan, atau setelah menyentuh barang.
Pastikan juga makanan yang dikonsumsi higienis dan dimasak dengan cara yang tepat.
Sumber : cnnindonesia