TNews, SULUT – Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sulut Amir Liputo pada rapat bersama TAPD Sulut dan Badan Anggaran mengkritik cara kerja Tim Anggaran Pemerintah Daerah Sulawesi Utara dalam hal penyampaian laporan terkait pertanggungjawaban APBD yang dinilai belum menjelaskan secara menyeluruh terkait realisasi dan capaian dimasing- masing Satuan Kerja Pemerintah Daerah sebagai pelaksana, sehingga pembahasan yang dilakukan bersama Banggar belum dapat menjelaskan secara rinci capaian menyeluruh target realisasi pelaksanaan program ODSK disetiap SKPD..
“Pembahasan yang dilakukan sudah baik tetapi hendaknya pemerintah melalui Bapeda dapat menjelaskan secara rinci capaian pelaksanaan program termasuk realisasi anggaran di masing- masing SKPD,” kata Liputo Selasa (12/7/2021)
Juga politisi PDIP asal daerah pemilihan Bolmong Raya ini mengatakan, harusnya pembahasan LKPD APBD tidak lagi membahas angka tetapi kendala atau kelemahan yang dihadapi oleh SKPD terkait pelaksanaan APBD,, sehingga DPRD dapat menilai dan mengukur indikator atas capaian kinerja dari kepala daerah melalui SKPD selaku pelaksana program kegiatan.” Dengan demikian dalam setiap pembahasan Banggar dan TAPD dapat menetapkan apa yang akan perlu ditingkatkan dan prioritas program yang akan dilakukan pada pelaksanaan APBD tahun kedepan,” ungkap Liputo
Menjawab terkait apa yang disampaikan Anggota Banggar, Sekertaris Provinsi Praseno Hadi yang juga selaku Ketua TAPD Pemprov Sulut menjelaskan rangkuman laporan APBD 2021 yang disampaikan telah menggambarkan capaian pelaksanaan program prioritas ODSK, namun demikian apa yang diusulkan, kedepan akan dilakukan perbaikan terkait mekanisme penyampaian laporan, sehingga dapat menjawab dan menjelaskan secara indikator capaian dan juga kendala dimasing – masing SKPD tentang pelaksanaan program ODSK sepanjang tahun 2021.
Sebagaimana laporan yang disampaikan PAD dalam APBD 2021 ditetapkan sebesar Rp 1,4 Triliun lebih dimana Pendapatan ditetapkan sebesar Rp 4,09 Triliun lebih dengan realisasi sebesar 3,96 persen lebih . Dengan Belanja sebesar Rp 4,9 Triliun lebih realisasi Rp 4,3 Triliun atau sebesar 87,19 persen.
Reporter : Shera Umboh