TNews, KESEHATAN – Baru-baru ini heboh gadis asal Depok berusia 19 tahun tersedak jarum pentul saat memakai hijab. Dokter di RS Paru Persahabatan berhasil mengeluarkan jarum tersebut dari saluran napas.
Menurut dr Mohammad Fahmi SpP(K) KSM Paru, Divisi Pulmonologi Paru dan Gawat Darurat Napas RSUP Persahabatan, yang bersangkutan kini sudah kembali ke rumah setelah pemulihan pasca anestesi berlangsung satu hingga dua jam. Dirinya juga sempat diobservasi tiga jam di RS sebelum diizinkan kembali ke rumah.
Jika mengalami hal serupa, apa yang sebaiknya dilakukan atau malah dilarang?
dr Fahmi menegaskan hal yang wajib dilakukan adalah menenangkan pasien untuk segera dibawa ke rumah sakit. Pertolongan pertama seperti berusaha mengeluarkan benda asing tanpa pengawasan dokter dinilai sangat berisiko, bahkan merugikan pasien.
“Karena itu mungkin saja malah upaya mengeluarkan sendiri, menjadi ancaman buat si pasien kalau dia terluka, malah lebih repot nanti juga kita ngambilnya,” terang dia, salam konferensi pers Kamis (7/7/2022).
Bolehkah Makan dan Minum?
Makan dan minum disebutnya tidak ada kaitan dengan tersedak jarum pentul di saluran napas. Meski begitu, sebelum melakukan tindakan bronkoskopi, dalam kasus gadis Depok, diminta untuk berpuasa minimal enam jam.
“Makan dan minum nggak berhubungan tersedak di saluran napas karena jalurnya beda, dia kan (makan dan minum) masuk ke kerongkongan ke saluran pencernaan, kalau ini ke tenggorokan ke saluran napas bagian baah,” beber dr Fahmi.
“Tapi kita menganjurkan pasien-pasien untuk dipuasakan karena kita harus melakukan tindakan bronkoskopi dengan kondisi bius total, puasa minimal 6 jam,” lanjut dia.
Kalau Tersedak Benda Asing Lain?
dr Fahmi menekankan jika tersedak benda asing berupa logam, tidak ada pertolongan pertama yang bisa dilakukan selain dibawa ke RS. Namun, jika tersedak oleh makanan tertentu, ada yang bisa dilakukan orang awam.
“Kalau misalnya makanan, bakso misalnya kemudian teman kita ini tersedak oleh bakso, ada yang bisa dilakukan. Jadi dari belakang, temannya di belakang merangkul, dua tangan di bawah ulu hati, kemudian dicoba diangkat,” pesan dr Fahmi.
Sumber : detikHealth.com
