TNews, Boltim – Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sam Sachrul Mamonto (SSM) melantik 3 Kepala Sekolah (Kepsek). Kamis 18 Agustus 2022.
Dimana dilantiknya 3 kepsek tersebut diakrenakan mengisi kekosongan jabantan, karena ada beberapa Kepsek yang sudah tak bertugas lagi.
Menurut SSM, awal mula beberapa kepsek itu dibebas tugaskan, dikarenakan tidak mampunya mereka dalam membina para siswanya,
Dimana menurut SSM, saat pelaksanaan Lomba Drum Band terjadi aksi yang menurutnya tidak pantas, yakni adanya gerakan siswa yang memparadekan “Goyang Bento”.
Parade “Goyang Benti” itu lantas mendapat sorotan dari semua pihak, karena menurut mereka hal tersebut tidak layak dipertontonkan, apalgi saat melakukan itu masih dalam rana pengawasan pendidik.
SSM mengatakan, dengan adanya pergantian kepsek tersebut, dapat menjadi pembelajaran untuk para tenaga pendidik kedepannya, agar bisa membina murid-muridnya lebih baik lagi
“Saya berharap guru-guru yang di Boltim lebih mengutamakan lagi etika dan moral ketika melaksanakan proses mengajar, karena disaat pemerintah tengah gencar-gencarnya menggali potensi-potensi budaya dan sejarah Boltim justru kejadian ini yang malah merusak citra budaya daerah dan yang saya lakukan ini adalah sebuah langkah cepat yang diambil dari Pemerintah Kabupaten Boltim,”ujar bupati.
Bupati menambahkan, kejadian tersebut merupakan hal yang kecil tapi butuh waktu untuk memulihkannya.
“Untuk memulihkan masalah ini butuh waktu yang panjang karena kami harus memohon kepada penguasa IT untuk melakukan takedown menghilangkan video itu dan itu butuh proses,”Jelas SSM.
Saya tidak menyalahkan siswanya yang saya salahkan adalah pembina di sekolah tersebut karena dia harus bertanggung jawab, sesuatu yang terjadi pada anak didiknya gurunya yang harus bertanggung jawab
“Kalu gurunya tidak bertanggung jawab maka kepala dinasnya, kalau kepala dinasnya tidak maka Sekda selaku Panglima ASN yang harus bertanggung jawab,”katanya.
“Jangan terulang kembali kejadian seperti ini karena ini dapat merusak generasi selanjutnya, saya hanya ingin menyelamatkan moral anak-anak Bolaang Mongondow Timur, tutup SSM
Yogi Mokoagow