“Setiap generasi baik tua maupun muda di tempat ini, dapat menjadi fotografer dengan tentunya memperhatikan teknik-teknik fotografi yang sudah ada, sehingga hasil karya foto yang kita buat dapat menarik perhatian orang atau wisatawan, ketika foto tersebut kita unggah melalui media sosial yang kemudian berdampak semakin banyak yang tahu dan tertarik berkunjung ke obyek pariwisata di Likupang,” jelas Didit.
TNews, Minut – Seni fotografi merupakan satu ornamen penting dalam melakukan promosi pariwisata secara online kata Didit Dwi Subagio, M.Hum, salah satu pengajar fotografi Universitas Indonesia, ketika berinteraktif dengan peserta diskusi Pemberdayaan Masyarakat Likupang untuk Melakukan Promosi Pariwisata secara Online melalui Fotografi, Senin (01/08/2022) di desa Pulisan Likupang Timur Minahasa Utara Sulawesi Utara.
“Setiap generasi baik tua maupun muda di tempat ini, dapat menjadi fotografer dengan tentunya memperhatikan teknik-teknik fotografi yang sudah ada, sehingga hasil karya foto yang kita buat dapat menarik perhatian orang atau wisatawan, ketika foto tersebut kita unggah melalui media sosial yang kemudian berdampak semakin banyak yang tahu dan tertarik berkunjung ke obyek pariwisata di Likupang,” jelas Didit.
Berbagai tenik pengambilan foto dibagikan Didit Dwi Subagio, kepada peserta yang sebagian besar adalah generasi muda. Dosen UI yang memiliki segudang pengalaman berfotografi ini, bahkan memperlihatkan beberapa karya fotografi bermutu yang dapat menjadi acuan peserta, sehingga karya fotografi mampu menarik perhatian sebab memenuhi unsur dasar fotografi, mulai dari teknik pengambilan foto, komposisi serta pencahayaan.
“Jangan tempatkan obyek utama di tengah frame foto, walaupun kadangkala tidak mutlak sebab tergantung pada momentum dari obyek foto itu sendiri. Memilih kualitas kamera dengan sensor yang tepat juga sangat berpengaruh dalam menghasilkan foto yang baik. Sensor kamera fotografi yang baik sudah menggunakan CMOS dan ini sudah diadopsi beberapa merek kamera dan Handphone,” ujar Didit.
Selanjutnya Didit menjelaskan bahwa hasil foto yang baik dapat diunggah sebagai konten di berbagai media sosial terutama Instagram, sehingga berfungsi sebagai sarana promosi, dengan tidak lupa kita mencantumkan taggar, sehingga maksud promosi tersebut semakin tersebar luas dan diketahui banyak pengguna sosial media.
Ketua Harian Komunitas Likupang Raya Jelly K. Maramis, penggiat pariwisata pemilik taggar Explore Likupang merasa sangat terbantu dengan kegiatan diskusi dan pelatihan teknik Fotografi. Bahkan aktivis pariwisata Likupang Raya ini merekomendasikan anggota Kominitas Likupang Raya (KLIR) dan Kelompok Pecinta Alam (KPA) Likupang untuk berpartisipasi mangsukseskan kegiatan pengabdian kepada masyarakat FIB UI.
“Dengan bertambahnya pengetahuan tentang fotografi tentunya sangat berguna bagi anggota KLIR dan KPA sebagai penggiat pariwisata di Likupang, dalam melakukan upaya tanpa henti memperkanalkan seluruh obyek wisata serta hasil olahan baik kuliner maupun kerajinan, mendukung Likupang yang dijadikan pemerintah pusat sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas Pariwisata di Indonesia, melalui media sosial dengan menghormati Hak Kekayaan Intelektual terhadap hasil karya orang lain,” tutur Jelly yang juga memiliki pengalaman fotografi ini.
Usai berdiskusi memperkaya pengetahuan fotografi, Tim Pengabdian Pada Masyarakat FIB UI dipimpin Dr. Filia, SS, MSi, langsung melakukan uji coba lapangan dengan mengajak peserta, memanfaatkan salah satu spot foto yang mulai popular yakni Pantai Batu Lubang di desa Pulisan, dengan membuat beberapa karya fotografi yang menarik, bertemakan panorama di ujung pulau Sulawesi. (Penulis Meiyer Tanod