TNews, SULUT – Sikap Direktur Rumah Sakit Daerah OD-SK yang meninggalkan ruangan rapat saat Badan Anggaran (Banggar) DPRD bersama TAPD akan membahas anggaran Rumah Sakit, dalam APBD Perubahan tahun 2022, dinilai sebagai tindakan yang melecehkan bahkan menganggap APBD lebih penting dari perjalanan dinas luar daerah. Atas sikap tersebut Wakil Ketua DPRD Sulut James Arthur Kojongian meminta dilakukan evaluasi kinerja terhadap sikap yang meremehkan pembahasan APBD.
“Anggaran adalah nafas dalam melaksanakan semua program, kegiatan dan jika seorang penanggungjawab kegiatan lebih memilih keluar ruangan dan pergi melaksanakan perjalanan ke luar daerah ini adalah sikap yang patut dipertanyakan dan saya berharap ada evaluasi kalau perlu dilakukan pergantian,” tegas JAK.
Politisi yang selalu kritis dan getol berjuang untuk kepentingan rakyat ini, juga mengatakan apapun alasannya ini adalah pembahasan Anggaran dan mewajibkan semua Kepala SKPD dapat mengikutinya sehingga kebijakan alokasi anggaran yang dialokasikan benar- benar dapat mengakomodir kebutuhan. “Bisa dibayangkan kebutuhan anggaran yang ditetapkan tidak sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit, pasti akan berpengaruh terhadap pelayanan rumah sakit bagi pasien yang membutuhkan perawatan dan jika ini terjadi akibat Direktur yang dinilai tidak bertanggungjawab, maka akan berdampak buruk bagi pengembangan RS OD-SK,” kata JAK.
Untuk diketahui Badan Anggaran DPRD dalam pembahasan APBD Sulawesi Utara tahun 2022, yang digelar Rabu (15/9/2022) mengingatkan Pemerintah Provinsi hati-hati dalam menetapkan kebijakan anggaran karena ancaman inflasi sementara mendera dunia akibat krisis ekonomi, juga akibat dampak Covid 19, juga akibat Perang Ukraina dan juga akibat gesekan ekonomi Amerika dan China.
Sheraa Umboh