TNews, BMR – Sejak dibentuknya panitia Presidium Pemerkaran PBMR pada tahun 2010 silam yang digelar di Gedung Bobakidan atau Gedung Serba Guna Kotamobagu yang melibatkan semua stakeholder di Lima kabupaten kota dan para tokoh masyarakat BMR yang berkomitmen dan bersepakat untuk memisahkan diri dari provinsi Sulawesi Utara (Sulut), hingga saat ini belum terealisasi.
Jelang waktu yang cukup lama, menimbulkan beragam komentar dari kalangan masyarakat terkait kinerja presidium maupun apa yang menjadi kendala dalam memperjuangkan PBMR.
Adapun komentar datang dari Tokoh BMR Muhammad Landjar (Mato) yang meminta semua elit baik birokrasi maupun politisi serta semua masyarakat BMR bersatu untuk mewujudkan PBMR.
“PBMR ini seperti Bola yang sudah berada di posisi 12 pas didepan gawang, tingga kita menendangnya. Namun menendang bola ini kita butuh energi atau kekuatan fisik maupun non fisik. Dan diharapkan untuk fokus serta menghilangkan warna warni dan kepentingan lain agar terwujud Provinsi BMR,” tandas Mato Landjar.
Komentar lain juga datang dari kalangan tokoh pemuda Rian Bakari, yang mempertaanyakan apa yang menjadi kendala dan sudah sampai dimana kesiapan serta kapan PBMR dapat diwujudkan.
“Wacana PBMR ini sudah cukup lama, dan kita ketahui bersama, secara kewilayahan sudah memenuhi syarat 5 kabupaten Kota, begitupun secara tehnis dan administrasi sudah memenuhi syarat pemekaran. Nah lagi yang menjadi kendala, jika kesiapan sudah lengkap. Dan kapan PBMR dapat direalisasikan,” pungkas Rian.
Menyikapi beragam komentar dari kalangan masyarakat, Bendahara P3BMR, Denny Mokodompit (Demo) ketika dihubungi menyikapi komentar masyarakat BMR perihal kinerja paniti P3BMR.
“Bulan Juli 2022 kami melakukan pertemuan di wilayah Bolaang Mongondow Timur (Boltim) yang di fasilitasi Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto, dihadiri Bupati Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) Depri Pontoh, Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara dan tokoh BMR untuk membahas langkah selanjutnya. Juga dalam pertemuan tersebut melakukan penyegaran kepanitiaan dimana beberapa panitia yang sudah meninggal dunia, antara lain Ketua Abdulah Mokoginta (Almarhum), Bendahara Kadir Mangkat (Almarhum) dan Humas Candran Modeong (Almarhum). Dan berdasarkan kesepakatan Lima pimpinan kabupten Kota, sepakat menunjuk Ketua panitia P3BMR Jainuddin Damopolii, Sekretaris Nayodo Kurniawan , Bendahara dr. Wenny Gaib, Aditya Anugerah Moha (ADM) sebagai Ketua Harian, serta menunjuk perwakilan daerah yang tersebar di wilayah Indonesia,” jelas Demo.
Demo juga menjelaskan bahwa terkait kesiapan dan dokumen sudah memenuhi syarat. Nakmun dalam urusan ini, tentu dibutuhkan dana. Dan untuk dana yang masuk baru dari Boltim dimasa Bupati Sehan Salim Landjar sebesar 250 juta dan dari Bolaang Mongondow (Bolmong) dimasa Bupati Salihi Mokodngan sebesar 400 juta,” jelasnya.
Sementara itu Ketua panitia P3BMR ketika ditemui dikantornya di Yayasan Bulawan Kotamobagu, Jainuddin Damopolii yang terpilih sebagai ketua atas kesepakatan 5 kepala daerah BMR, kepada mengatakan dalam waktu dekat ini 5 kepala daerah dan para elit politik, birokrasai dan tokoh-tokoh masyarakata akan melakukan pertemuan akan difasilitasi oleh Bupati Bolaang Mongondow Utara (Bolmut).
“Kerdasarkan kesepatakan para pimpinan di BMR, saya diberi kepercayaan sebagai ketua P3BMR. Dan untuk menjaga netralitas serta fokus dalam pemekaran, saya mundur dari kepartaian sebagai ketua salah satu partai,” ucap Jainudin.
Jainudin juga mengatakan, Bulan lalu, Ketua Komisi 2 DPRRI Dolly Kurniawa, mengabarkan pintu moratorium dibuka kembali, olehnya dalam waktu dekat ini juha panitia P3BMR akan menggelar pertemuan di Bolmut.
“Setelah pertemuan di Boltim, panitia P3BMR dalam waktu dekat akan berencana malakukan pertemuan di wilayah Bolmut yang difasilitasi Bupati Defri Pontoh untuk memantapkan tekad kami setelah mendapat ingformasi bahwa moratorium sudah dibuka kembali. Bahkan Beliau menyarankan untuk tidak lagi menggunakan slogan PMBR YESS” diganti dengan “PBMR WUJUDKAN”,“ ungkapnya.
Terakhir, ketua P3BMR menyampaikan bahwa, Secara tehnis dan kewilayahan PBMR sudah cukup lengkap dan memenuhi syarat pemekaran yakni pembemtukan dan penghapusan. “Dan sudah memperoleh rekom dari pimpinan provinsi Gubernur Olly Dondokambey dan Mantan Gubernur Almarhum Sinyo Hari Sarundajang, DPR Provinsi dan DPRRI. Sehingga kita tinggal mempersatukan tekad kita untuk berkomitmen bersama dalam mewujudkan Provinsi BMR “ Motobatu Molintak Kon Totabuan,” tandasnya.
Tim Redaksi Totabuan News
Rupanya pembentukan BMR ini cmn sekedar sorga telinga bagi kami masyarakat. Sudah beberapa thn ini tdk ada realisasinya sy Mhn pengemuka2/Tokoh2 Masyarakat dapat berjuang, berkomitmen dgn pemerintah prop dan pemerinta pusat karna ditinjau dari segi ekonomi/penghasilan masyarakat BMR bisa/mampu bersaing dgn propensi lainya. Krn dilihat dari sumberdaya Alam dan SDM sudah mampu berdiri sendiri. Natua dega IGAI DON KITA KOMINTAN MOLINTAK KONTATABUAN LIPU IMOGOGUYANG NATON