4 Rekomendasi Kuliner di Kota Tua, Intip yuk!

0
141
Suasana minum jamu di acaraki ( foto : cnnindonesia )

TNews, KULINER – Berkunjung ke Kota Tua paling afdol di akhir pekan. Bisa beramai-ramai dengan keluarga atau berduaan dengan sang belahan jiwa.

Di Kota Tua, ada banyak atraksi yang bisa dikunjungi. Mulai dari museum, keliling pakai sepeda sewaan, berfoto dengan patung, atau mencicipi kuliner pinggir jalan.

Tentunya, ada banyak makanan yang bisa dicoba, baik yang kaki lima atau ‘ngadem’ santai di kafe bangunan tua. Makanannya juga beragam, mulai dari rujak, es selendang mayang, sampai kue Belanda. Semua bisa Anda coba.

Agar kalian tidak kebingungan, Kami merekomendasikan beberapa tempat kuliner yang bisa dijajal saat berkunjung ke Kota Tua. Berikut rekomendasinya.

1. Santap siang di Kedai Seni Djakarte

Lokasi Kedai Seni Djakarte tergolong strategis. Dari arah mana pun, kedai ini bisa ditemukan. Lokasinya persis di sebelah Museum Fatahilah atau saat ini disebut sebagai Museum Jakarta.

Kedai ini bukan sembarang kedai. Saat masuk, ada deretan kaset dan majalah lama yang bisa dilihat. Membuat interior kedai ini terasa lebih nyaman. Menawarkan suasana Jakarta yang klasik.

Makanan yang ditawarkan sebenarnya biasa saja. Ada paket ayam bakar dan ayam goreng, sup buntut, hingga soto betawi. Sedangkan minumannya juga biasa, mulai dari es teh sampai macam-macam jus.

Saat mencicipi soto Betawi, hal yang paling terasa adalah rasa kuah santannya yang ‘nendang’. Kuah santannya kuat, terasa gurih, dan kental. Rasa ini juga bisa terlihat dari pekatnya warna santan saat pertama disajikan.

Isiannya juga lumayan lengkap, ada daging dan jeroan. Makin menambah gurih soto Betawi kedai ini.

Makanan yang menarik di kedai ini adalah poffertjes. Makanan penutup ini terbuat dari tepung, bisa dimakan dengan es krim atau olesan butter.

Rasanya manis dan sedikit gurih. Teksturnya agak kenyal. Cocok untuk pencuci mulut setelah makan soto dan ayam bakar.

Berkunjung ke kedai ini memang cocok setelah lelah keliling dan ingin bersantap siang. Kisaran harga makanan di kedai ini mulai dari Rp10 ribu hingga Rp60 ribu.

2. Makan mi instan di kedai kekinian

Kangen mi kuah di Kota Tua? Jangan khawatir karena ada Dapur Do’i (Batavia). Dapur Do’i adalah warmindo kekinian yang sistemnya setengah self service, setengah dilayani. Kok bisa?

Bisa. Anda bebas memilih mi instan rasa apa saja yang dijajarkan di etalase toko. Setelah puas memilih, Anda tinggal memilih topping yang disediakan. Topping-nya mulai dari telur, kornet, sosis, bakso, hingga ayam.

Selain mi, tempat makan ini juga menjual pempek dan camilan seperti cilok sampai sosis bakar. Dari segi rasa, ya tidak berbeda dengan rasa mi biasa.

Hal yang kurang dari tempat makan ini adalah tempatnya agak sempit dan pengap. Siap-siap saja keringat bercucuran jika makan di sini.

Harga satu porsi mi instan juga terbilang lumayan. Pengunjung tampaknya harus mau ‘membayar’ konsep warmindo kekinian dengan harga Rp16.650 untuk seporsi mi dengan topping telur.

3. Rujak, camilan kaki lima di Kota Tua

Kalau bosan duduk di kedai atau kafe, Anda bisa menjajal makanan kaki lima. Ada banyak makanan yang bisa dipilih, mulai dari cendol, telur gulung, cilok, cilor, atau es selendang mayang.

Untuk menjajal makanan kaki lima, Anda memang perlu keluar sedikit dari area Kota Tua. Berjalan dan menyebrang ke arah Kota Intan sudah terlihat banyak gerobak jajanan yang berjejer.

Harganya juga beragam, mulai Rp5 ribu sampai Rp20 ribu. Tapi yang sangat direkomendasikan untuk dicoba adalah rujak tumbuk.

Bayangkan, makan rujak pedas dan asam dengan aroma terasi yang kuat. Cocok sekali makan di siang hari, sambil keliling menikmati suasana Kota Tua.

4. Minum jamu di Acaraki

Acaraki lokasinya berdekatan dengan Kedai Seni Djakarte, di gedung yang sama dengan Museum 3D. Konon, Acaraki sudah berjualan di Kota Tua sejak 2018 lalu.

Acaraki tidak menjual makanan berat seperti nasi dan teman-temannya. Tempat ini menjual jamu tradisional yang dihidangkan dengan lebih modern.

Mulai dari kunyit asam, beras kencur, dan jamu yang sudah dimodif agar rasanya lebih ramah di lidah, semua ada di sini.

Jamu di sini dibuat 100 persen dari bahan asli. Kunyit untuk kunyit asam juga masih segar, makanya rasa dan aromanya kuat.

Sajian jamu di Acaraki, salah satu rekomendasi kuliner Kota Tua. (CNN Indonesia/Tiara Sutari)
Mereka juga tidak menyajikan kunyit asam yang sudah pakai gula. Jika ingin rasa manis, bisa ditambah sesuai selera.

Tapi jika Anda tidak suka jamu yang terlalu kuat, bisa mencoba minuman jamu yang sudah dimodifikasi. Salah satunya jaman batu, yakni campuran jahe, madu dan lemon.

Selain jaman batu, ada juga jamu yang dicampur es krim sampai yogurt. Semuanya tergantung ada selera Anda.

Kisaran minum jamu di sini dimulai dari Rp20 ribu sampai Rp35 ribu.

Itulah beberapa rekomendasi kuliner yang bisa Anda cicip saat berkunjung ke Kota Tua.

Sumber: cnnindonesia.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.