TNews, SAINS – Kehidupan kita dan organisme lain yang ada di Bumi tentu tak bisa dilepaskan dari proses pembentukan yang sangat panjang. Dalam sains, ada yang namanya evolusi untuk menjelaskan itu semua. Salah satu bukti dari proses evolusi yang sudah dan sedang berjalan adalah kemiripan DNA antara organisme yang satu dengan organisme lainnya.
Nah, kali ini kita akan belajar mengenai pohon filogenesis, sebuah struktur atau fondasi yang digunakan dalam biologi evolusi untuk mengurutkan asal mula munculnya spesies. Disimak, ya!
1. Pengertian pohon filogenesis
Sebetulnya apa yang dimaksud dengan pohon filogenesis itu? Pohon filogenesis atau pohon filogeni adalah diagram (model) acuan yang dibuat untuk melengkapi penjelasan dari evolusi berkenaan dengan spesiasi makhluk hidup. Ditulis dalam laman Britannica, pohon filogenesis diciptakan untuk memudahkan kita dalam melihat hubungan antarspesies dengan jalur kekerabatan terhadap nenek moyangnya.
Nah, diagram inilah yang bisa memberikan kita dan juga ilmuwan sebuah gambaran yang jelas akan sejarah terbentuknya spesies, genus, famili, dan ordo masing-masing organisme. Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena di dalam biologi evolusi, spesies yang satu memiliki perbedaan sekaligus persamaan dengan organisme lainnya.
2. Sejarah pembuatan pohon filogenesis
Dilansir OER Service Biology for Majors II, keberadaan pohon filogenesis pertama kali tidak bisa dilepaskan dari peran Charles Darwin. Pada 1837, Darwin untuk pertama kali membuat sketsa detail tentang percabangan spesies yang menyerupai bentuk pohon. Nah, sejak itu, ia menamakan diagram tersebut sebagai pohon filogenesis atau pohon filogeni.
Diagram ini masih digunakan hingga saat ini dan bahkan terus berkembang karena penemuan spesies-spesies baru di era setelah Darwin. Dengan diagram pohon macam ini, alur perkembangan proses evolusi dari nenek moyang sampai ke spesies modern bisa dilacak beserta semua kekerabatannya.
3. Pohon filogenesis berbeda dengan diagram klasifikasi taksonomi
Lalu, apa bedanya pohon filogenesis dengan diagram taksonomi? Dalam biologi, keduanya berbeda dan digunakan untuk menjelaskan perihal yang berbeda pula. Pohon filogenesis dibuat untuk memudahkan kita dalam melihat peta atau gambaran besar dari alur evolusi dan hubungan langsung dengan nenek moyang.
Sementara itu, diagram taksonomi dibuat sebagai klasifikasi makhluk hidup yang diurutkan dari kerajaan atau kingdom (peringkat paling umum dan luas) sampai spesies (peringkat paling spesifik). Jadi, kalau dianalogikan, pohon filogenesis adalah peta atau gambar besar, sedangkan taksonomi merupakan penjelasan dari objek yang ada di dalam peta tersebut.
4. Menjelaskan kenapa DNA kita mirip dengan DNA hewan dan bahkan tanaman
Secara tidak langsung, pohon filogenesis bisa menjelaskan kenapa DNA dari tiap-tiap organisme di Bumi ini memiliki banyak kemiripan. Contohnya, seperti diberitakan oleh American Museum of Natural History, DNA kita sangat mirip dengan DNA hewan, seperti simpanse, bonobo, dan jenis kera lainnya.
Kemiripan ini ada hubungannya dengan alur evolusi yang bisa dilihat di pohon filogenesis, di mana kita dan spesies primata lainnya telah berbagi nenek moyang yang sama pada 6 atau 7 juta tahun lalu. Nah, akibat proses evolusi dan pencabangan spesies, maka DNA manusia tidak lagi sama persis dengan primata lainnya. Namun, hanya ada sedikit perbedaan DNA antara manusia dan kera.
Penjelasan ini juga membuktikan bahwa manusia bukanlah keturunan dari kera. Yup, dengan kata lain, manusia dan kera adalah dua spesies yang berbeda. Akan tetapi, bukti evolusi menjelaskan bahwa manusia dan kera diturunkan dari nenek moyang yang identik di masa purba.
5. Perubahan besar bisa terjadi dalam kurun waktu lama
Jangan bayangkan terjadinya evolusi dalam pohon filogenesis hanya memakan waktu semalam. Faktanya, evolusi terjadi dalam rentang waktu yang sangat lama, yakni ratusan juta hingga miliaran tahun. Kamu bisa bayangkan, jika ribuan tahun saja bisa mengubah sedikit bentuk morfologi dari beberapa spesies, apalagi miliaran tahun.
Bahkan, menurut ilmuwan, asal mula kehidupan di Bumi ini hanya diawali dengan keberadaan organisme sederhana (mikrob) pada 3,7 miliar tahun lalu. Alam yang kompleks, keberadaan oksigen, air, dan sinar Matahari membuat semuanya berjalan sesuai alurnya masing-masing. Well, hingga akhirnya, fondasi tersebut memunculkan kehidupan organisme yang lebih kompleks dan maju.
Sumber: idntimes.com