TNews, HUKRIM – Anggota TNI AD bernama Serma Sukma Doni menjadi korban pengeroyokan oleh warga di Jalan Trans Nabire-Enarotali Papua, tepatnya di Terminal Moanemani, Senin (24/10).
Pengeroyokan ini bermula saat ada sekelompok orang berkumpul di depan konter Amelia Cell dan berusaha masuk. Saat itu, saksi bernama Haswim berusaha menutup pintu konter, namun langsung diserang oleh para pelaku.
“Diserang menggunakan alat tajam berupa parang, namun saksi sempat menghindar dan tidak terkena serangan namun sekelompok warga ini berhasil masuk dan merampok seisi Konter,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal dalam keterangannya, Jumat (28/10).
Beberapa saat kemudian, lima anggota Koramil Moanemani mendatangi lokasi untuk melakukan pengecekan. Namun, setibanya di lokasi, kelima anggota TNI itu langsung dikejar oleh para pelaku dengan membawa sejumlah senjata tajam berupa parang, tombak, dan lainnya.
Kamal menyebut akibat penyerangan itu satu anggota TNI mengalami luka akibat sabetan senjata tajam saat berupaya melawan pelaku.
“Mengalami luka pada bagian samping kepala sebelah kanan dan luka ringan di bawah dagu luka dan anggota tersebut sempat melakukan perlawanan sehingga dapat menyelamatkan diri,” ucap Kamal.
Setelah dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi, Polres Dogiyai bersama Satgas Preventif Damai Cartenz berhasil menangkap satu pelaku pada Selasa (25/10).
Dikatakan Kamal, pelaku sempat berupaya melawan petugas saat akan ditangkap. Namun, pelaku berhasil diringkus dan dibawa ke Mapolres Dogiyai untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Pelaku PT saat ini sudah dititipkan ke Ruang Tahanan Polres Nabire dalam rangka menghindari adanya dampak gangguan kamtibmas di Kabupaten Dogiyai,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kamal menyebut aksi perampokan yang dilakukan oleh para pelaku di toko handphone itu menyebabkan kerugian sekitar Rp98 juta.
“Situasi pasca kejadian di Kabupaten Dogiyai saat ini aman kondusif. Aktivitas masyarakat berjalan seperti biasa,” pungkas Kamal.
Sumber: cnnindonesia.com