Ini Temuan Kerangka Tumbal Bocah Secara Massal

0
68
Ilustrasi Suku Maya. Foto (kumparan.com)

TNews, SEJARAH – Ilmuwan menemukan sejumlah besar kerangka manusia. Ada ribuan potongan tulang manusia ditemukan di sebuah tempat yang dijuluki Gua Teror Tengah Malam (Midnight Terror Cave).

“Kami menemukan koleksi besar kerangka manusia, sekitar 9 ribu tulang. Ini mungkin koleksi terbesar yang pernah ada, ditemukan di gua suku Maya,” kata James Brady, seorang profesor antropologi Mesoamerika di California State University di Los Angeles, AS.

Gua Teror Tengah Malam ditemukan secara tidak sengaja. Suatu malam di tahun 2006, seorang penjarah di pedesaan Belize jatuh sekitar 18 meter ke permukaan batu terjal. Dia selamat, namun menemukan tempatnya mendarat penuh dengan tulang belulang manusia.

Penemuannya yang tidak disengaja itu menjadi salah satu koleksi terbesar dari sisa-sisa korban di zaman suku Maya dan mengubah wajah arkeologi Mesoamerika selamanya.

Lantas siapa yang dikorbankan di Gua Teror Tengah Malam? Dengan temuan lebih dari 9 ribu tulang di dalam gua, kerangka-kerangka itu mewakili ratusan individu, banyak di antaranya masih anak-anak ketika mereka meninggal. Tulang-tulang ini juga menjadi bukti pertumpahan darah yang sangat multikultural, dan berasal dari tempat yang jauh.

“Tidak ada yang berasal dari Belize. Jadi itu berarti, ini adalah populasi anak-anak yang dibawa dari tempat lain untuk tujuan persembahan,” kata arkeolog Samantha Lorenz kepada Collectors Weekly pada tahun 2015.

“Apakah anak-anak ini diculik? Apakah mereka dijual? Apakah mereka secara sukarela menyerah? Apakah mereka yatim piatu? Ada banyak hal yang perlu kita cermati,” katanya seperti dikutip dari IFl Science.

“Dan karena ada begitu banyak dari mereka semua berasal dari wilayah yang sama, maka kita harus melihat apakah ada jaringan perdagangan manusia pada anak-anak ini,” ujarnya.

Pertanyaan lainnya adalah mengapa mereka dibunuh? Daerah itu, pada waktu itu (sekarang terdiri dari beberapa bagian Meksiko, Guatemala, dan Belize), sedang mengalami kekeringan parah.

Para ahli percaya bencana kekeringan ini sebagian disebabkan oleh teknik pengelolaan air yang canggih pada masa itu, tetapi akhirnya merusak lingkungan dan menggunduli hutan. Korbannya, anak-anak malang itu, hampir pasti adalah persembahan untuk dewa hujan suku Maya, Cha’ak.

“Suku Maya kuno percaya bahwa manusia terbuat dari jagung. Jadi, ketika mempersembahkan manusia, kita ibarat memberi makan jagung kepada para dewa,” kata arkeolog Belize Jaime Awe, seorang profesor antropologi di North Arizona University dan Director of the Belize Valley Archaeological Reconnaissance Project.

Apakah masih ada persembahan manusia di Gua Teror Tengah Malam? Zaman sekarang, “berkurban” manusia dianggap ilegal di Belize. Tetapi itu tidak berarti ritual persembahan tumbal manusia di gua terbatas hanya pada sejarah.

“Kami yang melakukan penelitian di daerah Maya memiliki keuntungan bertemu dengan keturunan orang-orang yang memanfaatkan tempat-tempat ini, baik itu situs gua atau situs lainnya,” kata Awe.

“Mereka masih tinggal di dalam dan sekitar beberapa kota Maya kuno, dan banyak dari tradisi mereka yang berlanjut. Dengan berbicara dengan orang-orang Maya kontemporer tentang ritual kontemporer mereka, kita dapat memperkirakan masa lalu,” ujarnya.

Di zaman sekarang, alih-alih mengorbankan anak atau mengirim orang dari jauh, praktisi ritual Maya memilih pilihan yang lebih “ramah keluarga” yakni digantikan oleh ayam.

“Jelas ayam tidak dianggap terbuat dari jagung ketika dipersembahkan sebagai kurban. Namun yang penting adalah ini persembahan simbolis,” sebut Awe.

 

Sumber : detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.