TNews, HUKRIM – Insiden peluru nyasar ke kepala balita perempuan di sebuah warung makan, Jalan Umbul Permai, Mudal, Sariharjo Ngaglik, Sleman, diduga berawal dari upaya kepolisian mengamankan dua pemuda pembuat onar di Jalan Panggungsari, Sariharjo, Minggu (18/12).
Dugaan yang muncul dari Kapolresta Sleman AKBP Achmad Imam Rifai itu diperkuat dengan adanya keterangan dari Ketua RW wilayah tempat kejadian perkara dua pemuda berbuat onar.
Ketua RW 23 Priyo Handoko membenarkan soal adanya peristiwa dua pemuda berbuat onar pada hari Minggu sekitar pukul 12.00 WIB. Tepatnya Panggungsari, RT 09/RW 23, Sariharjo, Ngaglik. Priyo bahkan menjadi salah seorang saksi mata.
Peristiwa itu terjadi ketika warga tengah menggelar kegiatan bakti sosial (baksos). Priyo menerangkan, saat dirinya tengah mengisi sambutan untuk acara tersebut, warganya melaporkan soal adanya dua pemuda yang tiba-tiba membuat keributan.
“Dua pemuda itu mabuk, terus bikin keributan,” kata Priyo saat dihubungi, Rabu (21/12).
Kata Priyo, Babinsa dan Bhabinkamtibmas setempat sempat mencoba mengendalikan situasi. Namun, kedua pemuda mabuk itu malah merusak warung angkringan serta mengganggu pengguna jalan.
“Sempat hampir adu fisik dengan orang. Motornya juga dirusak,” jelas Priyo.
Priyo yang khawatir warganya justru terlibat gesekan dengan dua pemuda itu pun akhirnya memilih untuk menghubungi petugas Polsek Ngaglik.
“Kita inisiatif telepon ke polsek. Kalau yang tangani warga nanti beda. Polsek datang 4-5 orang itu berusaha meredam tapi (dua pemuda mabuk) tetap saja nggak mau,” bebernya.
“Dua orang ini mau diamankan, dibawa pergi di Polsek diajak bicara maksudnya gitu. Tapi ada perlawanan, ada sedikit tindakan yang agak membahayakan,” sambungnya.
Salah seorang dari pemuda mabuk, kata Priyo, sempat terlihat memegang batu dan diduga hendak melemparnya ke arah petugas. Priyo menengarai hal inilah yang akhirnya memicu dilakukannya tindakan mengeluarkan tembakan peringatan.
Priyo memang mendengar suara letusan tembakan kala itu. Hanya saja ia tak melihat ke arah mana saat itu pistol petugas diarahkan.
“Saya dengar pas petugas mengeluarkan senjata, saya nggak tahu (melihat) karena posisi agak menjauh. Tapi saya dengar suara letusan itu,” ucapnya.
Hingga akhirnya dua pemuda pembuat onar tadi bisa dikendalikan dan dibawa ke Mapolsek Ngaglik. Priyo mengapresiasi langkah kepolisian mengantisipasi terjadinya benturan dengan warganya.
Priyo sendiri mengaku mengetahui insiden balita perempuan berinisial JM yang terluka diduga akibat peluru nyasar tembakan petugas Reskrim Ngaglik.
Ia menyebut lokasi warung makan tempat balita yang tiba-tiba terluka itu berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi petugas mengamankan dua pemuda berbuat onar. Priyo enggan berspekulasi apakah dua peristiwa ini saling berkaitan.
“Jauh (jaraknya), satu kilo ada itu. Saya dengar kemarin terus kemudian waktunya tidak terlalu lama. Cuma kan jaraknya satu kilometer. Apa mungkin (peluru) berbelok, kan nggak masuk akal. Tapi biar nanti ahlinya yang menjelaskan,” katanya.
Seorang balita berusia empat tahun, sebelumnya, diduga jadi korban peluru nyasar tembakan jajaran Reskrim Polsek Nganglik, saat tengah berada di sebuah warung makan daerah Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Minggu (18/12) pukul 12.00 WIB.
Kapolresta Sleman AKBP Achmad Imam Rifai mengatakan, benda asing yang mengenai kepala balita kemungkinan adalah peluru dari tembakan peringatan petugas Reskrim Polsek Ngaglik yang berupaya mengamankan dua orang pembuat onar di Jalan Panggungsari, Sariharjo.
Saat ini bocah tersebut telah menjalani operasi pengangkatan benda asing dari kepalanya dan masih dirawat secara intensif hingga kini di RSUP Dr Sardjito.
Pihak rumah sakit melakukan pemeriksaan forensik guna mengidentifikasi benda asing tersebut sebelum dilaporkan ke kepolisian.
“Dari kedua TKP yang hampir bersamaan waktunya ini ada kemungkinan penyebab luka tersebut adalah proyektil yang merupakan tembakan peringatan dari anggota Polsek Ngaglik. Meskipun untuk jarak kedua TKP kurang lebih satu kilometer dan tembakan peringatan diarahkan ke atas,” kata Achmad, Selasa (20/12).
Sumber: Antaranews.com