“Kaban BPBD Minut Theodore Lumingkewas : Menindak lanjuti status Darurat Bencana Alam yang sudah ditetapkan Bupati Minahasa Utara bapak Joune Ganda, saat ini masyarakat tetap dihimbau mewaspadai kondisi cuaca yang masih berpeluang buruk dan ekstrim yang oleh BMKG berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak pada status level siaga 6”
TNews, Minut Sulawesi Utara – Pasca ditetapkan bupati Joune J.E Ganda, SE, MAP, MM, MSi, yang menyatakan Minahasa Utara dalam status Darurat Bencana Alam setelah melakukan Rapat Koordinasi Hybrid bersama Jajaran dan Forkopimda Minut untuk menantukan langkah strategis untuk status tanggap darurat penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Minahasa Utara.
Hari ini, Sabtu (28/01/2023), Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minut Drs. Theodore Lumingkewas, MMA menyerukan peringatan yang harus diantisipasi dengan bertindak Siaga menyusul keluarnya Prakiraan Cuaca Berbasis dampak oleh BMKG, yang menyatakan Sabtu, hari ini Kabupaten Minahasa Utara berada pada Status Siaga Level 6, dengan wilayah terdampak di Kecamatan Talawaan, Kecamatan Kalawat dan Kecamatan Wori.
“Menindak lanjuti status Darurat Bencana Alam yang sudah ditetapkan Bupati Minahasa Utara bapak Joune Ganda, saat ini masyarakat tetap dihimbau mewaspadai kondisi cuaca yang masih berpeluang buruk dan ekstrim yang oleh BMKG berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak pada status level siaga 6,” jelas Theo.
Selanjutnya Bupati Minut melalui Kaban BPBD Theodore menghimbau semua pihak untuk tetap waspada dan mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat terjadi, akibat kondisi cuaca yang tidak menentu ini.
“Kami meminta semua pihak baik instansi daerah, pusat maupun swasta, untuk berkoordinasi dalam melaksanakan kegiatan dalam rangka status tanggap darurat penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Minahasa Utara, terutama untuk daerah-daerah yang masyarakatnya terdampak dalam jumlah besar sehingga penangannya efektif dan efisien serta tepat sasaran dan untuk pemerintah desa tetap responsif dalam mengidentifikasi kondisi serta menginformasikan jumlah masyarakat yang terdampak di desa masing-masing secara berjenjang hingga ke tingkat Kabupaten,” jelas Theo. (Penulis Meiyer Tanod)