TNews, Minut Sulawesi Utara – Warga terdampak bencana banjir yang terjadi Jumat 27 Januari silam, di desa Minaesa akhirnya mendapakan bantuan, disalurkannya 46 paket bantuan oleh tim penanggulangan bencana pemerintah Kabupaten Minahasa Utara, Senin (30/01/2023) sore, dan diterima langsung hukum tua desa Minaesa Saprin Fanah bersama Sekretaris Mus Paputungan serta perangkat desa lainnya di kantor desa.
“Pemerintah desa Minaesa mengucapkan terima kasih atas bantuan pemerintah kabupaten Minahasa Utara, bapak bupati Joune J.E Ganda, SE, MAP, MM, MSi dan bapak wakil bupati Kevin W Lotulung, SH, MH. Semoga perhatian dan bantuan kepada 46 kepala keluarga sesuiai laporan kami dari desa, kiranya dapat meringankan beban warga Minaesa yang terdampak musibah banjir ini,” kata Saprin di damping Mus Paputungan.
Dijelaskan Hukum Tua, peristiwa bencana ini mengakibatkan aktivitas warga sempat mengalami gangguan yang cukup berarti, sebab genangan serta arus air di rumah-rumah warga yang berada di tepi sungai Minaesa sangat mengkhawatirkan dan ini dibuktikan dengan rusaknya rumah serta satu buah MCK bantuan pemerintah harus hanyut terbawa arus air.
“Air sekira 1 meter tingginya sempat merendam desa dan seketika tampak seperti lautan yang berarus. Arus air kemudian merusak jembatan, rumah dan sarana umum lainnya. Selain juga merendam rumah penduduk juga merendam Mushala dan sekolah SMP yang ada di desa Minaesa,” katanya.
Selain bantuan awal yang akan diserahkan pada Selasa 31 Januari 2023 besok menurut hukum tua, warga juga masih membutuhkan pelayanan kesehatan, bantuan rehabilitasi tempat tinggal serta normalisasi dan rehabilitasi akses jalan, terutama jembatan di ruas jalan utama yang rusak dan mengisolir warga di jaga IX.
“Semoga ke depan perhatian bapak bupati dan wakil bupati dapat melihat kebutuhan lain warga yang benar-benar terdampak bencana alam di Minaesa dan semoga Allah SWT, tetap melindungi baak bupati, bapak wakil bupati, Sekda dan seluruh jajaran Pemkab Minut hingga ke bapak Camat dan perangkat kecamatan Wori dan seluruh kita yang ada di Minut,” tutup Saprin, hukum tua yang pernah 25 tahun menjadi Imam Mesjid ini. (Penulis Meiyer Tanod)
