TNews, FLORES TIMUR – Hujan yang mengguyur Kabupaten Flores Timur belakangan ini, memberikan efek cukup signifikan, yakni satu satun Akses Waiwadan Lite – Waiwerang lumpuh, alias putus total
Menanggapi putusnya Ruas jalan simpang waikewak – Lite – Waiwerang sudah teralokasi dari Dana Dak, tahun 2022 namun belum juga terealisasi, ditanggapi Anggota DPRD Flotim Raimundus Boli.
Legislator dari Gerindra Raimundus Boli, mengatakan ini merupakan pola perencanaan pemerintah yang buruk dan membudaya selama ini.
“Kenapa demikian seharus proses lelang haris diawal tahun apalagi wilayah Adonara tengah selalu degan curah hujan intensitas tinggi,” ungkapnya.
Ia menambahkan, perencanaan pemerintah terkesan jalan di tempat dan penjabat bupati harusnya selalu memantau progres pada OPD teknis apalgi OPD teknis cendrung tidak punya kreasi dan inovasi.
“Yang berikut pasca bencana seroja pada pembahasan perubahan saya dan tiga Teman lain nya, merupakan Anggota DPRD dapil Tiga. Kami sudah mendorong dan sudah di tetapkan sekian puluhan Miliar, kemudian hilang begtu saja akibat recofusing,” jelasnya.
Raimundus meminta pemerintah buka mata, dikarenakan hari ini akses jalan putus total.
Saya malah berterimaksi degan adanya akses putus total hari ini, supaya pemda Flotim bisa tau persoalan parahnya jalan dari simpang waikewak -Lite dan menuju Waiwerang,” ungkap Raimundus.
“Secara lembaga kami sudah koordinasi dengan Badan Penanggulan Benca Pemda Flotim, untuk segera turun ke lokasi dan melihat sendiri,” tukasnya.
Ia menambahkan, ruas jalan tersebut sudah dibicarakan sejak dari badai seroja, namun sampai hari ini belum tersentuh, yang pada akhir putus Total. Yang jelas transportasi lumpuh, perekonomian lumpuh.
“Saya mengharapkan pekerjaan ruas jalan Simpang waikewak Lite yang sumber anggarannya dari Dak tahun ini, titik nol nya dari simpang waikewak-lite-waierang dan juga kita berharap masayrakat turut mengawasi secara baik agar mutuh pekerjaan terjaga dgn baik,” tutupnya.
Reporter : Bram Muda