TNews, TIDORE KEPULAUAN – Pemerintah Kota Tidore kepulauan melalui dinas pertanian memastikan pasokan cabai dari petani yang tersebar di empat Kecamatan akan tersedia dan aman selama ramadan 2023 hingga hari raya idul fitri 2023.
Plt Kepala Dinas Pertanian Kota Tidore Kepulauan Ibrahim Hamzah saat di temui mengungkapkan untuk saat ini empat ratus petani penenerima DID yang tersebar di Kota Tidore Kepulauan sudah menanam cabai.
“Untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan cabai di pasar mejelang bulan puasa hingga idul fitri, kami dari Dinas Pertanian sudah mengantisipasi melalui bantuan dana produksi kemarin, dan sekarang ada luasan lahan yang ditanam oleh petani kurang lebih 200 hektar,” ungkap Ibrahim Hamzah, Kamis (16/3/2023).
Dirinya juga mengatakan pihaknya intens melakukan pemantauan terhadap petani dan memastikan di pertengahan Maret hingga April cabai siap di panen.
“Dari 200 hektar itu sesuai dengan monitor teman-teman di lapangan sudah ada setengah petani yang sudah langsung melakukan penanaman dan targetnya menjelang pertengahan Maret sampai menjelang April itu komoditas pertanian capai sudah siap untuk panen,” katanya.
Ibrahim juga memastikan pihaknya sudah menyampaikan kepada petani cabai dan berharap agar hasil produksi petani di utamakan untuk kebutuhan pasar lokal
“Kami sudah sampaikan kepada para petani untuk menjaga ketersediaan dan kami berharap agar hasil produksi nanti di utamakan untuk kebutuhan pasar lokal terutama pasar di kota Tidore kepulauan,”akunya.
Untuk toma sendiri, Ia menjelaskan petani tomat sudah dalam produksi yang tidak bisa diragukan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
“Kalau untuk tomat kita Tidore sudah dalam produk tidak bisa diragukan akan tetapi komoditi petani tomat dan cabai ini perlu kita jaga karena dua tanaman ini rentan terhadap penyakit,”jelasnya.
Terkait ketersediaan bawang Ibrahim mengatakan pihaknya masih terkendala dengan ketersediaan bibit, maka dari itu pasokan bawang dari luar masih di diperlukan.
“Kalau bawang merah kita masih mengadakan beberapa petani di transmigrasi Desa Koli dan Desa Kosa akan tetapi kalau memenuhi full kebutuhan pasar lokal jujur saja belum bisa maka dari itu kita mengandalkan pasokan dari luar juga,”pungkasnya. (**)