TNews, Silangkitang Labusel-Masyarakat Desa Aek Goti Kecamatan Silangkitang, Labuhanbatu Selatan melaksanakan Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1444 H di Lapangan Pandansari Desa Aek Goti setelah sebulan penuh melaksanakan puasa Ramadhan dengan khidmat.
Kegiatan shalat Idul Fitri kali ini terasa berbeda bagi sebagian masyarakat, mengingat pada tahun-tahun sebelumnya larangan mudik menyebabkan kerinduan kepada sanak famili dikampung mau tidak mau harus tertahankan. Hal inilah membuat mudik menjadi hal yang menjadi prioritas untuk mengobati kerinduan kepada keluarga dan kampung halaman.
Sebelum dilaksanakan rangkaian kegiatan Sholat Idul Fitri, Camat Kecamatan Silangkitang, Sadino SH yang hadir ditengah jamaah juga menyampaikan sambutannya. Dalam kesempatan tersebut Camat atas nama pribadi, keluarga dan pemerintahan Labusel mengucapkan Selamat Idul Fitri 1444 H Mohon Maaf Lahir & Batin kepada seluruh masyarakat yang hadir.
Camat juga berpesan, semoga di momen Idul Fitri menjadi awal bersatunya seluruh masyarakat untuk membangun Labusel dan tidak ada lagi permusuhan.
Kegiatan shalat Idul Fitri kali ini dilaksanakan pada pukul 07.30 Wib dengan khatib Ustadz Abu Azzam, Imam Shalat Ustadz Sarino, S.Sos, dan bilal adalah Ustadz Ahmad Amin ditengah suasana pagi yang cerah di penghujung bulan April 2023 ini.
Kita patut bersyukur kepada Allah dengan selesai dan berakhirnya Ramadan yang dengan penuh kita jalani. Syukur tersebut diwujudkan dalam kumandang takbir mulai hilal Syawal terlihat hingga khutbah Idul Fitri. Dengan takbir, kita mengungkapkan rasa syukurnya kepada Allah.
Dalam khutbahnya, Khatib memberikan nasihat agat kita sebagai hamba Allah harus bersyukur dalam kondisi apapun. Selanjutnya sebagai hamba Allah, kita harus Taat kepada Allah, juga Taat kepada Rasulullah.
Puasa satu bulan penuh di Ramadhan ini merupakan satu bentuk ketaatan atas perintah Allah SWT. Apapun ibadah yg kita laksanakan merupakan bentuk ketaatan kita sebagai Hamba kepada Allah Sang Pencipta.
Selain itu Khatib juga menyampaikan untuk memuliakan orang tua. Tanpa orang tua kita bukan siapa-siapa. Pangkat tinggi, harta melimpah, kedudukan kita, itu semua karena jerih payah dan doa-doa orang tua kita. Oleh karena itu, jangan siksa orang tua kita dengan kerinduan karena lama tidak bertemu dengan kita anak-anaknya. Di momen Idul Fitri ini kita sebagai anak hendaknya berusaha agar menjenguk orang tua kita.
Selepas dua rukun khutbah, diiringi shalawat, shalat Idul Fitri ditutup dengan bersalaman saling maaf memaafkan sesama jamaah shalat Idul Fitri 1444 H. (Red)
