Pantau Penggunaan NIK untuk berobat, BPJS Kesehatan kunjungi RSUD Supiori

0
114
Deputi Direksi Wilayah XII BPJS Kesehatan, Mangisi Raja Simarmata, didampingi Kepala BPJS Kesehatan Cabang Biak Numfor, Indra Bayu dan tim mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Supiori, Kabupaten Supiori, Provinsi Papua

TNews, Biak – Dalam rangka memastikan penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berjalan dengan optimal, Deputi Direksi Wilayah XII BPJS Kesehatan, Mangisi Raja Simarmata, didampingi Kepala BPJS Kesehatan Cabang Biak Numfor, Indra Bayu dan tim mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Supiori, Kabupaten Supiori, Provinsi Papua, Jumat (09/06)

RSUD Supiori merupakan salah satu Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang telah menjadi mitra BPJS Kesehatan di Provinsi Papua. Kegiatan kunjungan ini dilakukan untuk memantau kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada peserta program JKN di RSUD Supiori guna meningkatkan mutu layanan yang diberikan kepada peserta program JKN.

“Tujuan kunjungan ini tentunya untuk memastikan apakah pelayanan yang diberikan oleh faskes sudah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta memantau apa saja yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan mutu layanan pada fasilitas kesehatan yang sudah menjadi Mitra kita”, ujar Mangisi

Mangisi mengatakan, saat ini BPJS Kesehatan sedang fokus untuk melakukan Transformasi Mutu Layanan (TML). TML diimplementasikan pada fasilitas kesehatan baik Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) dengan menghilangkan persyaratan fotokopi berkas, penggunaan NIK, memastikan tidak adanya Batasan hari rawat, menghilangkan perlakuan diskriminasi, tidak ada iur biaya dan tidak terkendalanya pelayanan peserta dari luar FKTP terdaftar.

“Setelah adanya transformasi mutu layanan, peserta program JKN sudah tidak perlu membawa fotokopi berkas-berkas untuk berobat, cukup dengan menunjukkan NIK pada KTP peserta program JKN sudah dapat mengakses layanan kesehatan di Rumah Sakit. Harapannya, peserta program JKN mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai ketentuan yang ada dengan mudah, cepat dan setara” ucap Mangisi

Sementara itu, dalam kunjungannya, Mangisi beserta tim dari BPJS Kesehatan meninjau beberapa layanan di RSUD Supiori untuk memastikan optimalisasi layanan kepada peserta program JKN. Selain itu, Mangisi juga memastikan kelengkapan sarana dan prasarana serta implementasi antrean online. Menurutnya, kepuasan peserta saat ini menjadi prioritas utama dalam Transformasi Mutu Layanan, apalagi dalam proses Transformasi Mutu Layanan banyak dilakukan digitalisasi secara bertahap. Adanya antrean online adalah salah satu bentuk nyata digitalisasi yang dirancang guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dari segi waktu tunggu.

“Dengan menggunakan antrean online yang tersedia di Aplikasi Mobile JKN, peserta program JKN dapat memilih poli yang akan dituju cukup dari rumah saja. Nomor antrean akan muncul pada Aplikasi Mobile JKN dan peserta program JKN dapat memperkirakan sendiri waktu untuk pergi ke Fasilitas Kesehatan” kata Mangisi

Apt. Feranianty Haroina dan dr. Siti O.Akobiarek selaku manajemen RSUD Supiori yang mendampingi Mangisi beserta tim dari BPJS Kesehatan mengapresiasi kunjungan yang dilakukan BPJS Kesehatan dalam upaya memastukan pelayanan kesehatan kepada peserta program JKN berjalan dengan baik. Mereka berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu layanan di RSUD Supiori dan terbuka terhadap masukan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan.

“Kami sangat berterima kasih kepada BPJS Kesehatan yang telah melakukan kunjungan ke RSUD Supiori sehingga kami dapat menyampaikan permasalahan-permasalahan yang ada di RSUD Supiori dan berdiskusi serta mencari solusi bersama terkait permasalahan tersebut. Kedepannya, kami akan menindaklanjuti masukan-masukan dari BPJS Kesehatan dan berkoordinasi untuk terus meningkatkan mutu layanan. Harapannya, RSUD Supiori dan BPJS Kesehatan dapat terus bersinergi dalam upaya peningkatan mutu layanan agar peserta program JKN mendapatkan layanan kesehatan yang mudah, cepat dan setara tanpa adanya diskriminasi antara peserta program JKN dan peserta lain.” ucap Feranianty.

Reporter : Vhie/rilis

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.