Pemkot Yogyakarta Siapkan 4 TPS Sementara Terkait TPA di Piyungan Ditutup

0
53
Gambar : Pj Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo saat memaparkan penanganan sampah di Kota Yogyakarta selama penutupan sementara TPA Piyungan. Foto: Clementine Roesiani.

TNews, YOGYAKARTA – Pemerintah Kota Yogyakarta menyiapkan empat lokasi baru untuk menampung sampah sementara selama Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Piyungan, Bantul ditutup pada 23 Juli hingga 5 Seprtember 2023.

“Terkait penutupan TPA di Piyungan, kita memberlakukan strategi mencari lokasi untuk penanganan sampah sementara. Ada beberapa lokasi yang sudah kita siapkan, salah satunya tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di Nitikan,” kata Pj Wali Kota, Singgih Raharjo saat jumpa pers di Balai Kota Yogyakarta, Selasa (25/7/2023).

“Empat lokasi ini kita siapkan untuk menangani sampah sementara yang sampai dengan 40 hari ini.”

Gambar : Suasana saat jumpa pers di Balaikota, Selasa (25/7/2023) terkait penanganan sampah di Kota Yogyakarta selama penutupan TPA Piyungan. Foto: Clementine Roesiani.

“Kita masih memberlakukan kolaborasi dengan daerah lain karena karena TPS3R kapasitasnya kecil, hanya 10 ton/hari yang ada di Nitikan. Memang ada rencana kita kembangkan dua kali lipat untuk menangani sampah 20 ton/hari.”

“Strategi yang kita gunakan beberapa depo memang di awal ini kita tutup, tapi mulai hari ini kita buka beberapa depo dan pengangkutan sudah kita lakukan sejak pagi hari tadi,” paparnya.

“Kalau kemarin ada informasi di daerah Ahmad Dahlan, Kotabaru, Kusumanegara, dan Batikan, itu sudah kita selesaikan pagi tadi dan kita distribusikan ke tempat penanganan sampah sementara.”

Menurut Singgih, beberapa depo yang telah buka ke depannya hanya menerima sampah rumah tangga yang sudah dipilah-pilah.

“Depo Utaralaya, Dukuh, Ngasem, Pengok dan TPS Tamansari per 25 Juli kita buka untuk sampah mandiri. Masyarakat bisa membuang sampah di situ, bukan penggerobak atau transporter.”

“Berikutnya kita akan menggerakkan atau revitalisasi keberadaan dari forum bank sampah untuk menurunkan produksi sampah di masing-masing wilayahnya. Kita berkoordinasi dengan kemantren atau kelurahan untuk mengedukasi dan mengingatkan kembali kemandirian penggunaan sampah yang sudah kita lakukan informasi dan pelatihannya,” jelasnya.*

Reporter : Clementine

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.