TNews, Kukar – Desa Beringin Agung, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi fokus program pendampingan Desa Devisa Halaban Wood Charcoal Kaltim oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).
Fungsional Narasumber Lembaga LPEI Maryani Saswidyanti menyebut Desa Devisa merupakan program pemberdayaan komunitas (cluster) petani atau pengrajin atau koperasi maupun UKM yang memiliki produk unggulan ekspor seperti kakao, kopi, beras, garam, rumput laut, kerajinan, tenun, gula semut, dan lada hitam.
Desa Devisa merupakan program pemberdayaan komunitas (cluster) petani/pengrajin/koperasi maupun UKM yang memiliki produk unggulan ekspor. Sampai dengan posisi Juni 2022, LPEI memiliki 134 Desa Devisa dengan 9 komoditas unggulan (Kakao, Kopi, Beras, Garam, Rumput Laut, Kerajinan, Tenun, Gula Semut dan Lada Hitam)
LPEI berperan sebagai mitra pendamping dengan memberikan pembinaan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan ekspor. Mereka fokus pada UMKM, koperasi, dan Bumdes yang memiliki potensi ekspor namun belum memiliki pengalaman dalam mengekspor barangnya keluar negeri.
Kepala Desa Beringin Agung, Kusnadi, menyambut baik program pendampingan ini dan menganggapnya sebagai kesempatan emas untuk pengembangan ekonomi lokal.
Dia berterima kasih kepada LPEI atas pemilihan desa mereka sebagai penerima manfaat program Desa Devisa Halaban Wood Charcoal Kaltim.
Dengan program ini, diharapkan Kusnadi bahwa masyarakat desa dapat merasakan manfaat yang signifikan dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
“Program Desa Devisa Halaban Wood Charcoal Kaltim di Desa Beringin Agung diharapkan menjadi langkah penting menuju pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Beringin Agung,” harapnya. (Adv/Diskominfo Kukar)