TNews,Kukar – Gelombang kasus perundungan dan kekerasan di kalangan pelajar menimpa seorang anak di bawah umur di akhir September lalu, memicu respons serius dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar mengambil langkah pencegahan dengan mengadakan sosialisasi di sejumlah sekolah.
Kabid Perlindungan Hak Perempuan dan Perlindungan Khusus Anak Marhaini mengatakan pada bulan September ini, lima sekolah menjadi fokus sosialisasi, mencakup SMP di Tenggarong Seberang, Loa Kulu, dan Loa Janan, serta SMA di Muara Badak dan Marangkayu.
“Alhamdulillah, sudah lima kecamatan yang sudah kita laksanakan sosialisasi, itu salah satu pencegahan kasus bullying. Nanti akan kita lanjut kembali,” ujar Marhaini.
Ia mengungkapkan, kasus bullying sempat terjadi di Kukar pada tahun 2022. Namun, pihaknya melakukan tindakan pencegahan cepat.
DP3A Kukar tidak hanya berhenti pada sosialisasi, tetapi juga merencanakan memberikan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan pelatihan di sekolah-sekolah sebagai langkah tambahan pencegahan.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pemahaman tentang dampak negatif dari perundungan atau bullying kepada para pelajar,” sambungnya. (Adv/Diskominfo Kukar)