TNews, Kukar – Camat Loa Kulu Ardiansyah menyatakan optimisme atas peran strategis kecamatan tersebut sebagai bagian dari Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dengan 12 desa dan populasi penduduk mencapai 51.639 jiwa, Loa Kulu siap menjadi pilar utama dalam penyediaan pangan untuk IKN, khususnya melalui sektor pertanian yang menjadi kekuatannya.
Sebagai kawasan pengembangan pertanian yang diresmikan oleh Bupati Kukar, Kecamatan Loa Kulu menonjol dengan luas lahan pertanian produktif mencapai 1.216,7 hektare. Pabrik beras di Desa Loh Sumber menjadi indikator kelengkapan rantai produksinya.
“Kami telah memiliki pabrik beras dengan rantai produksi yang komprehensif,” ungkap Ardiansyah dalam konfirmasi dengan wartawan pada Kamis (12/10/2023).
Kecamatan Loa Kulu, yang berbatasan langsung dengan wilayah IKN, fokus pada kegiatan strategis di sektor pertanian, perikanan, dan perkebunan. Sementara itu, penguatan sumber daya manusia dan persiapan sektor peternakan, perikanan, dan perkebunan menjadi prioritas utama.
Dalam sektor perikanan, ribuan keramba milik Kelompok Usaha Bersama dan Kelompok Pembudidaya Ikan tersebar di perairan kecamatan ini. Desa Ponoragan menjadi pusat pembibitan ikan, kontributor utama pasokan ikan ke pasar Samarinda berasal dari Loa Kulu.
Tidak hanya itu, Loa Kulu juga memiliki Rumah Produksi Bersama (RPB) Jahe di Desa Jonggon Jaya, sebagai Major Project Sentra UMKM yang diinisiasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM. RPB ini bertujuan untuk memberdayakan petani jahe Desa Jonggon Jaya dan sekitarnya.
“Semua ini kita persiapkan untuk menyambut IKN, karena Kukar merupakan salah satu Kabupaten penyangga IKN,” tambah Ardiansyah.
Ardiansyah berharap pengembangan sektor-sektor tersebut dapat memberdayakan lebih banyak masyarakatnya dan meningkatkan kesejahteraan bersama, menjadikan Loa Kulu sebagai salah satu kontributor vital dalam membangun Ibu Kota Nusantara. (Adv/Diskominfo Kukar)