TNews, PROBOLINGGO – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo menggelar bimbingan teknis (bimtek) penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik Integratif (HI) di ruang pertemuan Tengger Kantor Bupati Probolinggo, Selasa dan Rabu (24-25/10/2023).
Kegiatan yang dibuka oleh Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo Rita Erik Ugas Irwanto pada Selasa (24/10/2023) ini diikuti oleh 200 orang dibagi 2 hari kegiatan terdiri dari 24 orang Ketua Pokja 2 TP PKK Kecamatan, 24 orang Ketua LPP Posyandu Kecamatan, 24 orang Ketua PKG PAUD Kecamatan, 24 orang Pendamping Lokal Kecamatan, 44 orang Ketua LPP Desa Mandiri, 44 orang Ketua TP PKK Desa Mandiri, 6 orang perwakilan Himpaudi, dan 6 orang perwakilan IGTKI.
Selama kegiatan mereka mendapatkan materi dari narasumber terdiri dari Disdikdaya Kabupaten Probolinggo, Praktisi PAUD HI, Tim Ahli Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Probolinggo dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Probolinggo.
Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peyelenggaraan PAUD terhadap konsep PAUD HI serta melakukan koordinasi dan kolaborasi pembinaan PAUD HI dengan stakeholder tingkat kecamatan dan desa.
“Selain itu, meningkatkan kompetensi pendidik PAUD dalam mengimplementasikan PAUD HI pada Satuan PAUD, meningkatkan sinergi dan kerja sama pendidik PAUD melalui Satuan PAUD dengan lintas lembaga dan sektor terkait dalam implementasi PAUD HI serta mengaktifkan dalam kegiatan percepatan penurunan stunting di kecamatan dan desa bersama TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting),” ujarnya.
Joko menjelaskan peningkatan kapasitas penyelenggaraan PAUD HI adalah terpenuhinya kebutuhan esensial anak usia dini secara utuh meliputi kesehatan dan gizi, rangsangan pendidikan, pembinaan moral-emosional, dan pengasuhan sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai kelompok umur, terlindunginya anak dari segala bentuk kekerasan, penelantaran, perlakuan yang salah dan eksploitasi di manapun anak berada.
“Selanjutnya, terselenggaranya pelayanan anak usia dini secara terintegrasi dan selaras antar lembaga layanan terkait, sesuai kondisi wilayah, terwujudnya komitmen seluruh unsur terkait yaitu orangtua, keluarga, masyarakat, Pemerintah Daerah, OPD, TP PKK, Desa, organisasi mitra dan sebagainya dalam upaya pengembangan anak usia dini Holistik-Integratif,” ujarnya.
“Ikhtiar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui kegiatan bimtek dengan model pembelajaran tatap muka, berbagi praktik baik dalam meningkatkan mutu dan layanan PAUD, menghadirkan penyelenggaraan PAUD bermutu, layanan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif ini, semoga dapat terwujud kualitas anak Kabupaten Probolinggo yang sehat bebas stunting, cerdas, ceria dan berakhlak mulia,” tambahnya.
Sementara Pj Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo Rita Erik Ugas Irwanto mengatakan peran TP PKK sinergi program dan kegiatan bersama OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo dan organisasi mitra hingga pemerintah desa sangat penting sekali dalam proses penyelenggaraan dan pembelajaran penanaman karakter unggul dalam proses pendidikan anak usia dini.
“Pentingnya pendidikan sejak kecil supaya terus berbekas, maka ada pepatah mengatakan belajar di waktu kecil seperti mengukir di atas batu, belajar sesudah dewasa seperti mengukir di atas air,” katanya.
Menurut Rita Erik, PAUD merupakan pondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. anak sebagai mahluk individu yang mempunyai aspek biologis dan psikologis, pembelajaran pada anak usia dini haruslah menggunakan konsep belajar melalui bermain, belajar sambil berbuat, belajar dengan mencontoh belajar.
“Pembelajaran pada anak usia dini haruslah menggunakan konsep belajar melalui bermain, belajar sambil berbuat, belajar dengan mencontoh belajar melalui stimulasi Pendidikan Anak Usia Dini berdasarkan aspek pedagogis. Masa anak dini merupakan masa pondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya,” jelasnya.
Rita Erik menjelaskan untuk menumbuhkan karakter unggul pada anak, perlu diajarkan dan dibiasakan menjalankan nilai-nilai tertentu seperti dapat dipercaya, adil, bertanggung jawab, peduli dan saling menghargai perbedaan. Dalam batas tertentu bisa juga diajarkan pendidikan kewarganegaran.
“Tentu saja semua itu dikemas dengan cara dan suasana yang menyenangkan. Lebih banyak menggunakan media bermain dan sedapat mungkin menghindarkan pembelajaran kognitif. Sehingga anak dapat menerimanya dengan riang gembira,” terangnya.
Lebih lanjut Rita Erik menjelaskan bantuan para Bunda PAUD dalam mendorong kinerja Pemerintah Daerah tentunya akan mempercepat upaya tercapainya hal-hal tersebut. Permasalahan dalam pendidikan apabila upaya untuk mencari jalan keluarnya dilakukan secara bersama dan bersinergi, maka bukan menjadi hal yang mustahil untuk dapat mengurai permasalahan tersebut secara lebih baik.
“Melalui kegiatan ini Saya berharap para kepala desa, penyelenggara PAUD di tingkat kecamatan dan desa dapat terjalin kerja sama dan sinergi yang baik dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, bisa dalam bentuk menyelenggarakan diklat-diklat bagi guru PAUD, kader desa dan lain-lain. Sebagai ikhtiar bersama meningkatkan mutu dan layanan pendidikan berkualitas di Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya.*
Reporter : Fijai