TNews, Kukar – Kelurahan Melayu, yang terletak di Kecamatan Tenggarong, tengah memimpin langkah dalam pengembangan wilayahnya sebagai kelurahan ramah lingkungan. Salah satu langkah penting dalam upaya ini adalah pengembangan bank sampah yang bertujuan untuk membantu pengelolaan sampah dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
Lurah Kelurahan Melayu Aditya Rakhman mengungkapkan komitmennya terhadap pengembangan bank sampah ini.
“Tentunya bank sampah dapat menambah pemasukan masyarakat melalui pengelolaan sampah,” ujar Aditya Rakhman, Jumat (20/10/2023).
Dalam waktu dekat, pihaknya berencana mencari lokasi baru untuk bank sampah karena kendala lokasi saat ini. Rencana mereka adalah mencari lahan pada tahun 2024 untuk memaksimalkan pengelolaan bank sampah.
Aditya Rakhman juga menjelaskan bahwa mereka akan menyediakan peralatan penunjang seperti mesin penghancur dan mesin pencacah sampah begitu bangunan baru bank sampah berdiri.
“Rencana ini akan kami jalankan begitu bank sampah beroperasi,” tambahnya.
Di Kelurahan Melayu, saat ini terdapat empat bank sampah yang dikelola oleh masyarakat. Namun, pengelolaannya belum optimal disebabkan perbedaan kultur dan wilayah di tingkat RT dan warganya.
“Ada 4 hingga 5 RT yang sudah memiliki bank sampah, tetapi lokasinya tersebar di daerah Gunung Sentul, dan warganya mayoritas transmigran, sehingga semangat gotong royong tinggi di sana,” ungkap Aditya Rakhman.
Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa saat ini ada empat unit bank sampah yang beroperasi, masing-masing berlokasi di RT 47, 38, 42, dan 44.
“Rencana kami adalah mengembangkan empat unit bank sampah ini, karena kami yakin bahwa ini akan membantu dalam proses pengelolaan sampah dan penjualan hasil daur ulang,” tegasnya.
Lebih lanjut, dikatakannya, Kelurahan Melayu berkomitmen untuk menjadi contoh dalam upaya pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. (Adv/Diskominfo Kukar)