TNews, RELIGI – Masjid di Madinah yang pertama kali digunakan untuk salat Jumat adalah Masjid Al Jum’ah. Rasulullah SAW pertama kali mengamalkannya setelah beliau hijrah.
Menurut Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Al Fiqh al Islamiy wa Adillatuhu Jilid 2, salat Jumat pertama kali disyariatkan sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Namun, pelaksanaan pertamanya baru dilakukan di Madinah.
Saat itu, Rasulullah SAW melakukan salat Jumat pertama kali dengan diimami oleh sahabat Mus’ab bin Umair atas perintah Rasulullah SAW. Kemudian, Rasulullah SAW menugaskan As’ad bin Zararah untuk mengumpulkan masyarakat yang menjadi jemaah salat Jumat.
Masjid Pertama Digelarnya Salat Jumat
Sejarah mencatat, salat Jumat pertama kali dilakukan saat Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar RA, dan sahabat lain dalam perjalanan hijrah ke Madinah. Sebelum sampai di Kota Yatsrib, Rasulullah SAW singgah ke Quba terlebih dahulu pada tanggal 8 Rabiul Awal tahun ke-14 Hijriah atau pada 23 September 622 M.
Rasulullah SAW menetap di Quba selama empat hari, yaitu Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis. Di tempat ini pula, Nabi Muhammad SAW membangun masjid untuk pertama kalinya, Masjid Quba.
Pada hari Jumat, barulah Rasulullah SAW kembali melanjutkan perjalanan ke Yatsrib. Beliau pun melakukan salat Jumat terlebih dahulu di perkampungan Bani Salim bin ‘Auf bersama rombongan sekitar 100 orang.
Lokasi ini dikenal dengan sebutan Wadi al-Ranuna atau Lembah Al-Ranuna. Di sinilah, Rasulullah SAW melakukan salat Jumat untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Dikutip dari buku Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Ibtidaiyah Kelas V karya Yusak Burhanudin dan Ahmad Fida’, tempat yang digunakan Rasulullah SAW untuk melakukan salat Jumat ini berdiri sebuah bangunan dari bebatuan. Kemudian dikenal dengan nama Masjid Al Jum’ah.
Masjid Al Jum’ah memiliki sejumlah nama. Ada yang menyebutnya Masjid Al Wadi, ada pula yang mengenalnya dengan Masjid Atikah.
Melansir Arab News, masjid ini terletak di barat data Madinah, dekat Wadi Ranuna. Masjid Al Jum’ah berjarak 900 meter di utara Masjid Quba dan 6 kilometer dari Masjid Nabawi.
Mulanya, masjid ini hanya berupa bangunan dari bebatuan di atas gundukan keci dengan salah satu kubahnya terbuat dari batu bata merah. Kemudian, Masjid Al Jum’ah dibangun kembali dan mengalami renovasi beberapa kali hingga dapat menampung 650 jamaah.
Masjid ini juga memiliki menara, kubah utama di tengah area salat, dan empat kubah kecil di sisinya.
Pada pelaksanaan salat Jumat pertama, Rasulullah SAW melakukan khutbah Jumat yang pertama kalinya juga. Ada sejumlah wasiat penting yang disampaikan pada khutbah pertamanya.
Dikutip dari buku Himpunan Wasiat Agung Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali karya Miftahul Asror Malik berikut potongan khutbah Jumat pertama Rasulullah SAW:
Aku berpesan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah subhanahu wa taala. Itulah wasiat terbaik bagi seorang Muslim. Dan, seorang Muslim hendaknya selalu ingat akhirat dan menyeru kepada ketakwaan kepada Allah subhanahu wa taala.
Berhati-hatilah terhadap yang diperingatkan Allah subhanahu wa taala. Sebab, itulah peringatan yang tiada tandingannya. Sesungguhnya ketakwaan kepada Allah yang dilaksanakan karena takut kepada-Nya, ia akan memperoleh pertolongan Allah atas segala urusan akhirat. (**)