Pemkab Kukar Gelar GPM, Ini Tujuannya 

0
50
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kukar, Sutikno

TNews, Kukar – Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Kartanegara Sutikno, SP. MM menyebut dalam rangka Hari Pangan Sedunia dan Pengendalian Inflasi Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melaksanakan Gerakan Pangan Murah ( GPM). GPM ini dihelat di pada tanggal 16-17 Oktober 2023.

Dijelaskan Sutikno GPM terbagi atas dua bagian yakni GPM serentak dan GPM. Pertama, GPM serentak, Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak secara nasional dilaksanakan pada hari Senin 16 Oktober 2023. Acara Pembukaan GPM dipusatkan di Jakarta bertempat di Ruang Rapat Nusantara 1 Badan Pangan Nasional Republik Indonesia di Jakarta, dan dilakukan zoom meeting dengan provinsi/kabupaten/kota. Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Perdagangan,Menteri Dalam Negeri dan Kepala Badan Pangan Nasional.

Kedua, GPM di Kutai Kartanegara. GPM di Kabupaten Kutai Kartanegara dilakukan selama 2 (dua) hari yaitu Tanggal 16 sampai dengan  17 Oktober 2023, bertempat di halaman parkir Kantor Bupati Kutai Kartanegara.

Peserta Utama Gerakan Pangan Murah (GPM)  melibatkan berbagai dinas lingkup pertanian, pelaku utama, pelaku usaha, organisasi, dan badan usaha, antara lain, Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perkebunan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas koperasi dan UMKM, KTNA, KWT, P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya), Perum Bulog, PT. Rajawali Nusindo, Petani, Peternak, Pembudidaya Ikan, Bumdes, UMKM Pangan, BUMD dan Badan Usaha lainnya yang berasal dari wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dan sekitarnya.

Diterangkan Sutikno lantar belakang digagasnya kegiatan GPM  lantaran dalam menjaga ketahanan pangan, pemerintah berkewajiban menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok strategis termasuk mewujudkan keterjangkauan pangan bagi masyarakat.

“Kondisi faktual belakangan ini memperlihatkan bahwa hambatan-hambatan distribusi pangan masih menjadi kendala dalam mewujudkan stabilisasi pasokan dan harga pangan,” ungkapnya di lokasi kegiatan.

Menurutnya, hambatan distribusi pangan disinyalir dikarenakan beberapa faktor yaitu, rantai distribusi pangan pokok yang tidak efisien, ketidakcukupan pangan di suatu wilayah, waktu panen bervariasi, prasarana dan sarana transportasi yang kurang mendukung dalam kelancaran distribusi pangan.

Kondisi tersebut sering menimbulkan terjadinya fluktuasi pasokan dan harga pangan yang berakibat ketidakpastian harga pangan baik di tingkat produsen maupun konsumen, di mana dalam eskalasi lebih luas akan mempengaruhi dalam pengendalian inflasi. Pada saat kondisi inflasi maka akan terjadi kenaikan harga-harga pangan pokok strategis yang mempengaruhi tingkat daya beli masyarakat. Hal ini akan mengurangi keterjangkauan pangan masyarakat terhadap pangan pokok dan strategis yang tetap harus dipenuhi agar dapat hidup sehat dan produktif.

Untuk mengatasi dan mengurangi dampak inflasi dan sebagai bagian dari upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan maka perlu dilakukan Gerakan Pangan Murah (GPM).

Di kegiatan GPM itu  jenis komoditas/produk yang diperdagangkan mayoritas adalah kebutuhan bahan pangan pokok dan strategis pembentuk inflasi (volatile foods) seperti,  beras, gula, daging sapi/kerbau, daging ayam, telur ayam, minyak goreng, cabai, bawang merah/putih, sayuran, dan lain-lain.

Sementara itu, kata dia, penyedia yang terlibat untuk mensuplay dan memasarkan produk tersebut antara lain, Perum Bulog, PT. RNI, KWT, Bumdes, UMKM Pangan, juga petani/kelompok tani/ gapoktan.

Selain bahan pangan tersebut di atas, terdapat makanan dan minuman olahan yang diperjualbelikan oleh para petani/kelompok tani/KWT/UMKM/P4S/Bumdes.

Hal ini bertujuan untuk mendapatkan nilai tambah (added value) dari suatu produk dan menyediakan pilihan berbelanja bagi pengunjung acara Gerakan Pangan Murah. (Adv/Diskominfo Kukar)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.