Setelah Ikuti KPPD Lemhanas Tahap I, Marten Taha ingin Kembangkan Kota Gorontalo

0
37
Gambar : Wali Kota Gorontalo, Marten Taha saat mengikuti KPPD Lemhanas Tahap I yang diselenggarakan bertempat di Singapura, tepatnya di National University of Singapore (NUS).  (Foto : Diskominfo Kota Gorontalo).

TNews, KOTA GORONTALO – Wali Kota Gorontalo, Marten Taha mengikuti kegiatan Kursus Pemantapan Pimpinan Darah (KPPD) I yang dilaksanakan oleh Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Republik Indonesia di National University of Singapore (NUS).

Dalam kesempatannya saat dihubungi secara terpisah, Marten mengatakan bahwa dirinya sangat mensyukuri bisa terpilih menjadi bagian dari angkatan 1, sebab menurutnya tidak mudah sampai ditahap ini dan harus melalui berbagai tahapan berupa ujian psikotes dan ujian materi kasus yang harus diikuti oleh seorang Pimpinan Daerah.

“Saya sangat bersyukur bisa terpilih menjadi peserta KPPD ini,” ucap Marten Taha ketika diwawancarai via sambungan telepon seluler aplikasi WhatsApp, Rabu (8/11/2023).

Lebih lanjut wali kota dua Periode tersebut kembali menuturkan bahwa, materi yang ia ikuti tersebut, tergolong materi yang sangat bagus sebab dibawakan oleh para ahli yang berkompeten di bidangnya nan membahas terkait dinamika perkotaan dan tata kelolanya.

“Materi tentang masalah bagaimana tata kelola kota, masalah perubahan iklim, masalah terkait penanganan air bersih, manajemen tentang ekonomi, masalah transportasi, Smart City, pengelolaan lingkungan, dan yang paling menarik adalah materi tentang UMKM,” ujar Marten.

Di akhir kesempatannya Marten kembali menambahkan bahwa materi yang dipaparkan oleh narasumber itu Goalsnya ialah berkaitan dengan peningkatan perekonomian daerah.

“Ekonomi daerah juga harus melihat pengaruh dari berbagai perkembangan regional, nasional, bahkan secara global. Karena apapun yang kita lakukan selalu ada hubungan dan pengaruh situasi yang dihadapi global, regional, maupun nasional. Geo politik dan masalah ketegangan dunia, bisa berdampak di daerah,” tutur Marten Taha.

“Proses pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas tapi juga dilakukan secara Outdoor dengan melakukan kunjungan lapangan seperti mengunjungi KBRI Singapura sekaligus menjenguk warga Indonesia di tempat penampungan sementara,  dan ke Marina Barrage untuk belajar tentang pengelolaan air,” pungkas Marten.

Reporter : Gean Bagit 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.