TNews, PROBOLINGGO – Miris, kondisi gubuk Adena (60th) asal warga Desa Alaspandan RT 05/RW 02 Dusun Patemon, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo.
Kondisi gubuk yang ditempati Adena, berukuran 4×4 meter, dengan kondisi yang sangat memprihatinkan, dengan berdinding triplek dan memakai penutup terpal, Sabtu (25/11/2023).
Nampak di dalam rumah sangat sempit, selain ditempati untuk beristirahat, lebih mirisnya lagi rumah sekecil itu di dalamnya juga ditempati untuk memasak nampak terlihat kompor gas dan peralatan dapur lainnya dan lebih anehnya lagi Pemerintah Desa, Pemerintah Kecamatan hingga Pemerintah Daerah Kabupaten Probolinggo tutup mata.
Adena dulunya sempat ikut suaminya namun, setelah suaminya meninggal, Adena pulang ke tempat dia lahir, yaitu Desa Alaspandan dan tinggal sendirian tanpa bantuan siapapun.
Namun, sangat disayangkan selama Adena tinggal di tempat kelahirannya sendiri, tidak mendapat bantuan dari pemerintah setempat, sehingga tidak pernah mendapatkan bantuan apapun, baik itu bansos maupun RTLH, karena Adena sendiri tidak mempunyai KTP.
Nenek Adena kepada tim Trabas KJN mengatakan, “Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya Saya berjualan keripik keliling desa tetangga, sehingga untuk mencukupi untuk makan pun sangat susah,” ungkap Adena.
“Dulu memang sempat perekaman KTP, namun tidak jadi, Saya sebelumya ikut suami akan tetapi setelah suami Saya meninggal lalu pulang ke desa kelahiran Saya, sedangkan anak Saya kedua-duanya tinggal bersama keluarganya masing-masing itu pun di desa lain,” tutur Adena.
Selanjutnya tim Trabas KJN mengonfirmasi Kepala Desa Alaspandan Hidayat lewat sambungan WhatsApp namun, tidak ada jawaban sampai berita ini diterbitkan.
Ketua tim Trabas KJN Syahroni menambahkan, dengan adanya dampak kemiskinan yang berkesinambungan seperti ini apalagi dengan alasan tidak mempunyai KTP seharusnya Permerintah Desa bisa memfasilitasi kepada warga yang benar-benar tidak mampu untuk mendapatkan KTP, sehingga didata untuk mendapatkan bantuan.
“Kami berharap kepada Pj. Bupati Probolinggo Ugas Irwanto beserta Camat Pakuniran serta kepala desa setempat agar turun langsung kepada Nenek Adena dan melihat langsung kondisinya saat ini yang tengah sangat memperihatinkan, itu bukan sebuah rumah tapi, Itu adalah gubuk reot yang tidak layak huni,” pungkas Syahroni.*
Reporter : Fijai