Ketua PKB  Asahan Bersama Kajari Asahan Hadiri Sosialisasi Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (GNPK RI) Cabang Asahan

0
58
Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Asahan Dr Syamsuddin Lubis ST. SE. MM. Jum'at (8/12/2023). Foto : HD
TNews, ASAHAN – Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Asahan Dr Syamsuddin Lubis ST. SE. MM Kabupaten Asahan mengatakan sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan sosialisasi anti korupsi pada calon legislatif kabupaten Asahan 2023 dan menyongsong Pemilu 2024,
yang di lakukan di Aula Hotel Marina jln Sisingamangaraja Jum’at (8/12/2023).
Tidak kita pungkiri kasus korupsi di Indonesia sebagian besar adalah para anggota legislatif.
“Mungkin pendidikan anti korupsi itu ada sejak tahun 2011, yang mana generasi – generasi pada masa sekolah dulu belum sempat memahami pendidikan anti korupsi,” terang Syamsuddin.
Maka dari itu lanjut Syamsuddin mengatakan tujuan sosialisasi ini sangat baik dan positif untuk pemahaman bagi parpol dan caleg yang akan mengikuti konstalasi politik tahun 2024.
Sementara ditempat yang sama Kepala Kejaksaan Negeri Asahan yang di wakili  Ersa Satria Sinulingga SH menyebutkan tujuan dari Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) itu adalah tindak penindakan.
Jadi kami sendiri di Kejaksaan Negeri Asahan, tolak ukurnya bukan berapa orang yang sudah dipenjara, itu menjadi prioritas nomor dua.
Perioritas pertama adalah bagaimana caranya menyelamatkan keuangan negara tanpa harus menghukum dulu.
Lanjut  Ersa, salah satu cara menyelamatkan itu adalah dengan dilakukannya hal seperti sosialisasi pencegahan. Memang kesulitanya mana parameter nya, mungkin nanti dari hasil survey 2022 dan 2023 terkait kasus korupsi.
“Itulah tolak ukur dari berhasil nya kegiatan tersebut, makanya kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Karena ini yang paling dibutuhkan, kenapa saya katakan seperti itu, karena kita semua tahu seberat apapun hukuman itu, tidak membuat semua orang jerah,” jelas Ersa.
Selain itu, korupsi ini termasuk tindak pidana luar biasa sama dengan narkoba. Sekalipun di hukum mati tidak akan hilang makanya perlu melakukan pencegahan.
Pencegahan ada beberapa macam bisa sosialisasi sepeti ini, bisa melalui agama dan bisa melalui kedekatan keluarga. “Intinya adalah pencegahan secepat mungkin supaya jangan sampai terjerat hukum,” beber Ersa.
Jadi harapan saya, agar kiranya, kegiatan ini bisa berlangsung terus menerus dan sasarannya bisa lebih meluas lagi.
Hal ini, mungkin karena mendekati pilkada. Memang sasaran kita adalah pembekalan terhadap calon – calon wakil rakyat.
Reporter : HD

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.