TNews, KOTA BINJAI – Sikap arogan dan tak terpuji dipertontonkan oleh salah satu Ketua OKP di Kota Binjai yakni Amri Gunawan. Di mana dirinya diduga melakukan pengancaman kepadaKabid Lalin Dinas Perhubungan Pemko Binjai Arif Budiman Sihotang.
Dari informasi yang didapat Tim Redaksi Totabuan News, pengacaman tersebut dilakukan hanya karena Kabid menegur anak dari Ketua OKP yang bekerja sebagai honorer di Dinas Perhubungan.
“Anaknya yang bekerja di Dinas Perhubungan sudah 38 hari tidak masuk kerja, sehingga pihak dinas memberikan teguran dan sangsi untuk anak Honorer,” ujar salah satu sumber di Dinas Perhubungan Pemko Binjai.
Sementara itu, terungkap dalam pertemuan bersama Kepala Dinas Perhubungan Chairin F Simanjuntak, Sekretaris Dinas perhubungan Ariandi Ayun, Kasubag Pegawaian Dahliana, Kabis Lalin Arif Budiman Sihotang dan senjumlah wartawan Jumat (29/12/2023) pukul 8.00 wib malam di ruang aula rapat Dinas Perhubungan, bahwa pegawai honorer yang ditegur Kabid Lalin bernama Daniel. Honorer itu merupakan anak dari Ketua OKP Stabat Amri Gunawan.
“Saya panggil lah anak Honorer atas nama Daniel, malah Daniel tersebut tidak ada etika, tidak ada sopan sama atasan, seperti sekretaris dan saya sebagai Kabid, di situ banyak saksi kalau tingkah Daniel arogan, malah Daniel menunjang pintu, dan langsung mengambil kendaraan roda Duanya, menggeber geber di halaman Kantor Dinas Perhubungan,” ujar Kabid Lalin dalam penjelasannya.
Setelah itu kata Kabid, orang tua Daniel langsung menghubunginya melalui via telpon seluler mengancam dan memakinya. “Kebetulan saya lespekerkan, agar disaksikan orang-orang kalau saya telah diancam sama orang tua Daniel. Seharusnya sebagai orang tua, bisa mengetahui apa permasalahan tersebut ,ini malah langsung marah, dan mengancam-ancam saya,” jelas Kabid.
Kepala Dinas Perhubungan Chairin F Simanjuntak menjelasankan, berdasarkan absen pegawai, memmang benar Daniel tidak masuk kerja selama 38 hari. “Ada surat keputusan walikota, apa bila anak honorer tidak masuk kerja berturut turut 3 hari, maka kami menegur dan memberikan surat peringatan,” ungkap Kadis.
“Sedangkan Daniel sudah 38 hari Daniel tidak masuk kerja, apsen nya merah dalam sebulan. Ini kantor pemerintah bukan sesuka hati mereka tidak masuk kerja, jangan taunya mereka dapat gaji setiap bulan, kerja tak mau. Tentu wajar pimpinan menegur bawahannya, kok malah Daniel marah-marah dan menendang pintu,” ucap Kadis.
Ia mengatakan, jangan mentang-mentang orang tuanya Ketua OKP, bisa sesukak hati, ini kantor Pemerintahan bukan kantor miliknya pribadi.
“Seenaknya saja mengancam Kabid saya, apa bila Kabid Lalin saya terjadi apa-apa, saya akan kejalur Hukum,” jelasnya.
Sedangkan soal tudingan Oknum Ketua OKP tersebut kepada Kadis dalam masalah proyek 2022 sudah di bayar di tahun 2023 pada bulan November, kadis menegaskan bahwa apa yang dikatakan ketua OKP itu fitnah.
“Proyek ada 6 Paket di Dinas Perhubungan ini ,jadi dia jangan memfitnah saya kalau saya ada menerima uang, silahkan dan buktikan kalau ada saya menerima uang,” tegas Kadis
Reporter : Nanda
Pecat anaknya sbg honor, pasti masuk sbg honor pake ancam juga spy bisa diterima
Enak kali dia tidak masuk kerja selama 38 hari tanpa keterangan,klo di pemko medan dan lainnya sudah di pecat itu dan tanpa gaji juga pesangon.betulah pak kadis itu kerja di pemerintahan bukan suka2nya msh honor lg belagak.malah mengintervensi atasan pula.
Pecat dan denda gaji yg diterima Krn TDK sesuai jam kerjanya. Soal ketua OKP, akan LBH baik dan bijak bila di laporkan ke pihak yg berwajib utk proses hukum. Jgn di biarkan mafia merajalela di negri ini.