Peringati Hari Gizi Nasional 2024, Royco Perkuat Edukasi ‘Isi Piringku’ untuk Berbagai Tahapan Usia Melalui Perluasan Kolaborasi Program Royco Nutrimenu

0
35
Gambar : Sambutan dari Dr. Drs. Wahidin, M.Kes., selaku Kepala Biro Perencanaan BKKBN RI. Foto: Clementine Roesiani.

TNews, YOGYAKARTA – Selaras dengan tema peringatan Hari Gizi Nasional 2024 yang diperingati tiap 25 Januari, Royco memperkuat kontribusi program “Royco Nutrimenu” dalam mengedukasi keluarga Indonesia menyajikan hidangan lezat sesuai pedoman ‘Isi Piringku’ guna mencegah berbagai permasalahan malnutrisi, khususnya stunting.

Karena pemenuhan nutrisi harus dipahami dan dimulai sedini mungkin, maka edukasi akan menargetkan perempuan di berbagai tahapan usia–termasuk para ibu dengan anak usia MPASI–melalui perluasan kolaborasi dengan sejumlah mitra strategis seperti Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (NU Care-LAZISNU) sebagai bagian dari Gerakan Keluarga Maslahat Nahdhatul Ulama (GKMNU).

Dalam sambutannya, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin menyatakan, Indonesia emas 2045 tidak dapat terwujud tanpa manusia yang sehat dan cerdas. Untuk itu sangat penting menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat, salah satunya melalui konsumsi makanan bergizi.

“Hari Gizi Nasional 2024 mengangkat tema ‘MPASI Kaya Protein Hewani untuk Mencegah Stunting’ agar praktek makanan bergizi dimulai dari keluarga, diawali dari pemahaman orang tua akan pentingnya MPASI kaya protein hewani sehingga mampu membiasakan anak makan bergizi agar bebas stunting.”

Gambar : Sambutan dari Habib Ali Hasan Al Bahar, Ketua Pengurus Pusat NU Care-LAZISNU sebagai mitra pelaksana program Royco Nutrimenu dalam konferensi persnya, Selasa (6/2/2024). Foto: Clementine Roesiani.

“Di Indonesia, 4 dari 10 anak usia 6-23 bulan tidak mendapat MPASI sesuai standar gizi dan berpengaruh pada meningkatnya risiko stunting pada anak di bawah 2 tahun. Oleh karena itu, edukasi dan pendampingan praktek konsumsi bergizi harus diperkuat.”

“Selaku Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Unilever yang telah berkontribusi dalam upaya penurunan stunting. Semoga kolaborasi yang terbangun dapat terus bermanfaat untuk anak Indonesia yang sehat dan bebas stunting,” lanjut Budi.

Seperti diketahui, stunting adalah kondisi yang disebabkan kekurangan gizi kronis, ditandai dengan tinggi badan yang berada di bawah standar usia dan berpotensi menimbulkan gangguan metabolik saat anak dewasa. Berbagai upaya telah dilakukan banyak pihak hingga berhasil menurunkan prevalensi stunting menjadi 21,6% pada 2023, namun kolaborasi masih dibutuhkan untuk mencapai target pengurangan stunting menjadi 14% pada 2024.

Dalam konferensi persnya Selasa (6/2/2024), Amaryllis Esti Wijono, Direktur Nutrition Unilever Indonesia mengatakan, Royco terus berkomitmen mendukung Pemerintah mengatasi permasalahan malnutrisi, terutama stunting. Untuk itu, sejak 2019 kami menggalakkan program ‘Royco Nutrimenu’, rangkaian kegiatan edukasi yang diawali dengan Training of Trainers (ToT) kepada kader kesehatan mengenai pedoman ‘Isi Piringku’ dan inspirasi ragam resep lezat bergizi seimbang. Alhamdulillah hingga 2023, program telah menjangkau 18 juta ibu dan remaja putri secara Offline dan Online–termasuk 900.000 santri di berbagai wilayah rawan stunting, dan mengubah 120 juta piring keluarga Indonesia menjadi lebih lezat bernutrisi.”

“Pencapaian penting lainnya adalah mendukung misi Kementerian Kesehatan RI untuk menyebarluaskan pentingnya MPASI bergizi seimbang dengan mendorong para ibu memperkaya pengetahuan mereka, serta menghadirkan buku resep panduan kreasi aneka masakan MPASI sesuai pedoman ‘Isi Piringku’.”

“Berdasarkan data dari IPB University, 10 wilayah Bogor yang menerapkan program Royco Nutrimenu MPASI pada tahun lalu mencatatkan penurunan angka Anak Berisiko Stunting sebesar 37%,” sambung Amaryllis.

“Kesuksesan ini merupakan hasil kolaborasi dengan sejumlah mitra, seperti:
BKKBN melalui program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT): Pemberdayaan masyarakat di tingkat desa/kelurahan untuk pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting
IPB University: Program edukasi seputar nutrisi dan MPASI melalui kegiatan ToT kepada para ibu dengan bayi berusia di bawah 2 tahun dan PNM Mekaar melalui program Ibu Sehat Keluarga Sejahtera (BU KARSA): Mengedukasi dan memberdayakan perempuan prasejahtera agar lebih melek nutrisi.”

Kepala BKKBN yang diwakili oleh Dr. Wahidin, M.Kes selaku Kepala Biro Perencanaan menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada PT. Unilever–Royco yang telah mendukung upaya pemerintah dalam mengedukasi masyarakat dan meningkatkan jangkauan dalam perbaikan gizi anak melalui DASHAT di Kampung Keluarga Berkualitas.

Kegiatan DAHSAT diharapkan dapat menjadi wadah untuk mengedukasi orangtua tentang menu gizi seimbang, yang bertujuan agar calon ibu, ibu hamil dan menyusui, dan anak-anak baduta mendapat asupan gizi yang seimbang, sehingga dapat mengoptimalkan 1.000 HPK dan mencegah terjadinya stunting baru melalui pemberian makanan yang dapat mendukung dan mengoptimalkan tumbuh kembang baduta.

“Saya berharap kolaborasi BKKBN dengan PT. Unilever-Royco dapat terus berlanjut kedepannya dan bersama-sama mengedukasi masyarakat Indonesia dalam mengentaskan stunting di Indonesia,” terangnya.

Untuk memperluas manfaat, di 2024 program “Royco Nutrimenu” terus mengembangkan jaringan kolaborasinya dengan menyasar perempuan di berbagai tahapan usia, seperti pada remaja putri sebagai bekal pengetahuan untuk mencegah potensi gizi buruk pada keluarga mereka di masa depan.

Oleh karenanya, Royco berkolaborasi dengan NU Care-LAZISNU sebagai bagian dari GKMNU–khususnya pada pilar NUCare Sehat–yang berfokus pada tindakan preventif seputar kesehatan, termasuk lewat edukasi nutrisi dengan tambahan modul yang telah dikembangkan oleh GKMNU.

Kerja sama ini menargetkan berbagai lapisan masyarakat sampai ke tingkat akar rumput, antara lain para santriwati di pesantren NU dan ibu Majlis Taklim hingga menjangkau 50.000 santriwati dan 50.000 ibu.

Sementara itu, Habib Ali Hasan Al Bahar, Ketua Pengurus Pusat NU Care-LAZISNU mengatakan, sebagai bagian dari GKMNU sangat bangga bisa hadir di dalam kegiatan Royco Nutrimenu, dan sebagai bagian dari pengurus besar Nahdatul Ulama memberikan apresiasi. LAZISNU memiliki salah satu pilar terkait kesehatan, ketika berbicara kesehatan, tidak mungkin kita melupakan masalah yang sangat penting, yaitu stunting.

“Kerja sama kami dan Unilever akan mendukung pilar-pilar program untuk merealisasikan Keluarga Maslahat; keluarga yang kuat lahir dan batin serta jasmani dan rohani. Dengan jaringan yang meluas ke seluruh pelosok Indonesia, kami sekarang mendapatkan bagian dari kekuatan. Ketika kami bisa bekerja sama dan berkolaborasi, Insya Allah kami akan siap menghadirkan puluhan ribu ibu-ibu dan puluhan ribu santriwati untuk mendapatkan edukasi agar memahami pentingnya gizi yang baik untuk pencegahan stunting. Kami sangat membuka pintu, dan mendukung program ini 1.500% sehingga mampu menurunkan angka stunting di Indonesia–untuk Indonesia kuat, Indonesia sehat.”

Citra Kirana, selebritas yang sangat peduli dengan kesehatan keluarganya ikut menanggapi, sebagai ibu akan terus mengedukasi diri untuk dapat menyajikan hidangan lezat dan bergizi seimbang yang tidak hanya mendukung tumbuh kembang anak, tetapi menyehatkan seluruh anggota keluarga. Tidak pernah ada kata cukup untuk belajar, jadi apresiasi upaya edukasi yang dilakukan Royco beserta seluruh mitranya di program ‘Royco Nutrimenu’, dan percaya bahwa hal ini terus dibutuhkan oleh semua ibu ataupun calon ibu.

“Semoga program ‘Royco Nutrimenu’ akan mampu menginspirasi lebih banyak ibu maupun calon ibu untuk mewujudkan keluarga Indonesia yang lebih sehat penuh maslahat berkat asupan nutrisi seimbang. Bersama-sama, kita sambut Generasi Emas 2045 bebas stunting,” pungkas Amaryllis.*

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.