TNews, YOGYAKARTA – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Daerah Istimewa Yogyakarta bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta melakukan intensifikasi pengawasan pangan olahan di bulan Ramadhan.
“Ini salah satu tugas BBPOM Kota Yogyakarta di bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.”
“Perlu kami sampaikan, kami melakukan intensifikasi pangan dan olahan sejak 4 Maret hingga 18 April 2024,” ungkap Kepala BPOM DIY Bagus Heri Purnomo, saat jumpa pers di Balai Kota, Kamis (21/3/2024).
“Untuk target atau sasaran pengawasan yaitu distributor pangan, pasar modern seperti Hypermart, supermarket, swalayan, toko ritel makanan, pasar tradisional, pembuat parsel. Sampai dengan hari ini kami telah melakukan pemeriksaan sarana sebanyak 40 untuk cakupan seluruh DIY.”
“Yang memenuhi ketentuan atau kriteria yaitu 31 sarana atau 77, 50% dan yang tidak memenuhi kriteria ada 9 sarana atau 22,5%.”
“Yang menjadi target pengawasan kami adalah produk yang rusak, produk kedaluwarsa dan produk tanpa izin edar. Kemudian untuk yang wilayah Yogyakarta, akan banyak dilakukan pada minggu depan.”
“Selain melakukan pengawasan pangan di sarana distribusi, kami juga melakukan pengawasan untuk makanan takjil. Nanti akan kami rencanakan ada 8 kali pengawasan di sentra takjil di seluruh DIY.”
“Yang sudah kami lakukan kemarin di Bantul dan Kulonprogo sebanyak 40 sampel yang dilakukan pengujian secara cepat. Semuanya aman atau memenuhi syarat tidak mrngandung bahan berbahaya.”
“Scope pemeriksaan sampel meliputi pemeriksaan pengawet (Borax), pengawet (Formalin), pewarna (Rhodamin B), Methanil Yellow, dan Pork.”
“Hasil sementara pemeriksaan sampel pangan takjil oleh Dinas Kesehatan Kota Yogya: sampel dengan tanggal 21 Maret 2024 telah dilakukan pengambilan sampel di Pasar Kranggan dan Pasar Sentul sebanyak total 10 sampel dengan hasil memenuhi syarat,” imbuhnya.*
Peliput : Clementine