TNews, BOLSEL – Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) menempati peringkat tertinggi dalam angka stunting di Sulawesi Utara, dengan angka 33 persen pada tahun 2023.
Ini menjadi sebuah fakta yang mengundang keprihatinan dan membutuhkan perhatian serius dari pemerintah setempat, terutama dari Bupati dan Wakil Bupati.
Data yang menunjukkan angka stunting yang tinggi ini menyoroti kegagalan pemerintah daerah Bolsel yang dipimpin Bupati Iskandar Kamaru dan wakil Deddy Hamid dalam menangani masalah kesehatan masyarakat.
Hal ini pun mendapat sorotan dari Wakil Ketua DPRD Bolsel Hartin Badu. Legislator Partai Golkar ini menyebut, stunting merupakan masalah serius dalam pertumbuhan anak-anak, memerlukan tanggapan cepat dan tindakan konkret untuk mengatasinya.
“Peran Bupati dan Wakil Bupati Bolsel dianggap sangat penting dalam menangani masalah ini. Mereka memiliki peran kunci dalam merancang dan melaksanakan kebijakan serta program-program yang dapat mengurangi angka stunting di daerah daerah kita ini,” ungkap Badu kepada Tim Redaksi Totabuan News.
Ia mengatakan, Kritik kepada pemda mencerminkan panggilan kepada seluruh aparat pemerintahan di Bolsel untuk meningkatkan keseriusan dan fokus dalam menangani masalah kesehatan masyarakat, terutama stunting.
Apalagi kata Hartina, anggaran penanganan stunting di Bolsel cukup besar.
“Langkah-langkah konkret, seperti peningkatan akses terhadap gizi yang berkualitas, pelayanan kesehatan yang lebih baik, serta edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang, perlu segera diambil. Anggarannya lumayan besar, jangan sampai disalah gunakan,” tegasnya.
Dengan keseriusan dan komitmen yang tepat dari pemerintah daerah Bolsel, diharapkan angka stunting dapat dikurangi secara signifikan, sehingga meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup anak-anak di wilayah tersebut. (**)