TNews, YOGYAKARTA – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menggelar Paskah bagi ratusan pegawai Pemkot yang beragama Kristen dan Katolik, Kamis (18/4/2024).
Perayaan Paskah sendiri diselenggarakan di Kompleks Balai Kota dengan mengusung tema “Hidup sebagai Alat Kebenaran-Nya”.
Dalam sambutannya Pj. Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan, Paskah mengajarkan tentang arti pengorbanan. Paskah tahun ini istimewa karena jatuh di bulan suci Ramadhan.
“Saling menghormati umat beragama, inilah yang dimaksud dengan toleransi. Malam Paskah Saya mengunjungi Gereja Santo Albertus Jetis. Ini juga bagaimana Saya memberi apresiasi, mengunjungi dan menyapa umat kristiani yang sedang melaksanakan ibadah perayaan Paskah.”
“Saya juga mengapresiasi Gereja Santo Yusup yang menyelenggarakan buka bersama di gereja. Inilah adem ayem, toleransi yang dilakukan antar umat beragama di Kota Yogyakarta.”
“Paskah identik dengan telur. Telur adalah lambang kesuburan. Kesuburan berarti regenerasi. Regenerasi ini harus kita jaga. Kita bersama-sama menjaga regenerasi dan kita membuka lembaran baru untuk introspeksi dan motivasi memberi pelayanan kepada masyarakat lebih baik lagi. Kita berikan yang terbaik supaya terjadi peningkatan pelayanan,” harap Singgih.
Sementara itu Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Yogyakarta, Patricia Heny Dian Anitasari sebagai Ketua Panitia Perayaan Paskah menyampaikan bahwa umat kristiani memiliki misi suci kekaryaan untuk meneladani Yesus Kristus, yaitu kesederhanaan, kerendahan hati, dan kesediaan untuk berkorban bagi sesama.
Perayaan Paskah diisi dengan paduan suara anak Syandana Angelorum Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus (HKTY) Pugeran dan lagu-lagu pujian dan Romo FX Sukendar Wignyosumarto dari Paroki HKTY Pugeran mengisi Paskah dengan renungan.
“Senjata kebenaran Allah yang kita gunakan menggunakan makna baru dalam kehidupan kita. Bukan senjata pemusnah yang mematikan atau menjauhkan kita satu sama lain, namun membangun jembatan penghubung untuk kebaikan dan kebenaran”.*
Peliput : Clementine